Empati (menulis hari ke 26)
Banyak berita dimedia sosial bahwa di dunia saat ini membutuhkan banyak empati. Kita sering mendengar cerita tentang suami istri yang sudah tidak saling mengerti, anak yang dikekang oleh orangtua, sehingga anak membenci orang tuanya, dan atasan yang tidak ramah kepada anak buahnya. Masalah hubungan manusia yang terjadi karena tidak adanya rasa empati. Manusia terjebak “keakuan” yang menaganggap dirinyalah yang paling benar dan egois.
Banyak berita dimedia sosial bahwa di dunia saat ini membutuhkan banyak empati. Kita sering mendengar cerita tentang suami istri yang sudah tidak saling mengerti, anak yang dikekang oleh orangtua, sehingga anak membenci orang tuanya, dan atasan yang tidak ramah kepada anak buahnya. Masalah hubungan manusia yang terjadi karena tidak adanya rasa empati. Manusia terjebak “keakuan” yang menaganggap dirinyalah yang paling benar dan egois.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain atau kelompok lain. Empati hal yang sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kesuksesan. Jika memiliki empati kita akan mampu untuk memahami posisi dan perasaan yang dialami oleh orang lain, sehingga kita tidak akan berbuat seenaknya saja, empati akan mempertemukan kita dengan orang orang yang tepat, sehingga ada kesamaan dan keselarasan.
Tidak semua orang memiliki tingkat empati yang sama, ada yang sangat mudah berempati dengan orang lain, ada pula yang kesulitan untuk bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Mencoba memahami realita hidup orang lain penting dalam pengembangan diri kita, karena manusia merupakan makhluk sosial yang pastinya saling membutuhkan satu sama lain. Saling berkomunikasi dan saling memahami keadaan emosi satu sama lain merupakan kunci dalam menjaga hubungan sosial. Butuh waktu dan usaha untuk saling mengerti cara pandang orang lain, menyelami perasaan mereka dan menyamakan frekuensi pola pikir kita dengan mereka.
Bukan hal yang mudah menanamkan rasa empati dalam diri kita, butuh waktu dan keinginan yang kuat. Kita bisa melatih dengan cara belajar menjadi pendengar yang baik, memahami keadaan emosional mereka, berikan motivasi jika memang diperlukan, utarakan juga perasaan atau opini kita dengan baik karena terkadang menemukan persamaan persamaan yang membuat komunikasi semakin nyaman.
Semoga kita termasuk orang yang memiliki empati terhadap orang lain
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar