Siti Nurul

Belajar menulis, semoga konsisten...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pak Sobar dan Motor Bodong

Pagi ini kelas-kelas belum rapi, belum di sapu, di pel dan di lap meja anak-anak, kemana ya pak Sobar, ku ambil alat-alat kebersihan dan mulailah membersihkan kelas, wakyuku masih cukup untuk beres-beres, kebiasaanku sampai sekolah pukul 06.00 sementara pelajaran akan dimulai pukul 07.15. pukul 09.00 kulihat pak Sobar dari jendela kelas rukoku sedang mendorong motor bodongnya. Setelah sampai di sandarkan motornya lalu mulailah keluhan mengalir. Rupanya motornya mogok, dan cukup jauh dia menuntun motornya. “saya tidak punya uang untuk membawa kebengkel”, ujarnya sambil mengotak atik motornya, kepala sekolah kami memanggil pak Sobar agar membersihkan terlebih dahulu bagian-bagian yang masih belum dibersihkan. Sambil mengeluh dikerjakan juga tugas yang diberikan oleh kepala sekolah kami. Motor pak Sobar masih diletakkan dihalam ruko sekolah kami. Entah apa merk motornya, motor itu sudah sangat berjasa menemani pak Sobar selama bekerja, sudah puluhan tahun, dan masih digunakan walaupun sering mogok. Setelah selesai membersihkan sekolah pak Sobar izin pada kepala sekolah kami untuk membawa motornya ke bengkel sekaligus meminjam uang, ibu kepala sekolah memberikan sejumlah uang dan menyampaikan bahwa gajinya akan dipotong dibulan depan. Dengan mimik wajah sedih dia pamit sambil menuntun motornya

Pak Sobar adalah pentugas kebersihan sekolah kami, usianya sudah 55 tahun, sering terlambat datang kesekolah karena motor bodongnya sering mogok, dan akhirnya naik kereta menuju sekolah kami. Rumahnya cukup jauh, di Kabupeten Karawang, letak rumahnya masih dipedalaman kampung, melawati kolam ikan dan pesawahan. Esok hari pak Sobar tidak masuk bekerja, begitu pula dihari-hari berikutnya. Pada masa itu belum ada hand phone, sehingga kami sulit untuk mencari tahu keberadaannya. Akhirnya ibu kepala sekolah berinisiatif untuk menjenguk ke rumahnya. Rumah pak Sobar ditempuh 2 jam lebih menggunakan angkot dan ojek, kami hanya bisa menemui anak dan istrinya di rumah, karena pak Sobar sedang di puskesmas, dan motor bodongnya tergeletak begitu saja dihalaman rumahnya yang berlantaikan tanah. Menurut keterangan dari istrinya, pak Sobar sakit setelah menuntun motornya pada saat terakhir masuk kerja, motornya dituntun sampai statsiun kereta, lalu diangkat kedalam kereta dan sampai statsiun berikutnya dituntun kembali sampai kerumahnya. Masya Allah….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pak sobar sang sabar. Menuntun motornya sampai stasiun. Tetap semangat. Salam sukses bu

28 Oct
Balas



search

New Post