Siti Nur Wiqoyati

Wiqoyati adalah seorang perempuan dari Magelang Jateng. Meniru bapaknya, berprofesi sebagai guru. Saat ini mendapat tambahan tugas tambahan sebagai Kepala Sekol...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari Terakhir Ibu

Hari Terakhir Ibu

Pada Sabtu pagi  6 Maret 2021 itu aku sedang berkemas-kemas. Bajuku, baju suamiku dan baju anak - anakku kumasukkan ke koper. Aku sekeluarga akan menengok ibu di kampung. Kangen berat. Maklum, sudah beberapa bulan kami tidak saling berkunjung akibat adanya pandemi Covid-19. Tiba - tiba HP berdering. Adikku mengabarkan bahwa ibu masuk IGD. Segera saja berita itu kukabarkan ke suami. Persiapan kami percepat. Kami akan langsung menuju rumah sakit tempat ibu dirawat. Letaknya 15 kilometer lebih jauh daripada rumah ibu yang berjarak sekitar 85 kilometer dari rumahku.

Pukul 09.10 kami mulai meninggalkan rumah. Pukul 11.00 HP berdering lagi. Kami masih dalam perjalanan. Kali ini kakak iparku yang menelepon. Dia bilang, ibu sudah tiada. Seisi mobil menjerit histeris. Rasanya tak percaya. Selasa tanggal 2 Maret 2021 kemarin aku mampir mengunjunginya sebentar bersama beberapa teman kerja. Tujuan utamanya adalah berburu beberapa wastafel batu untuk dipasang di depan setiap kelas. Saat itu ibukku nampak sehat sekali, bahkan kelihatan lebih segar dan muda dibanding biasanya. Pak Har salah satu temanku mempersilakanku untuk berbincang lebih lama dengan ibu. "Silakan dipuaskan dulu bercengkeramanya Bu, mumpung bertemu,"begitu katanya.

Sebenarnya aku ingin ibu menempati rumah kecil yang kubuatkan itu lebih lama. Jika aku pensiun 9 tahun lagi, aku ingin kembali ke pangkuannya. Menikmati hari - hari indah bersamanya di habitatku sejak lahir itu. Ternyata Allah berkehendak lain. Jam 02.30 ibu mengetuk rumah keponakanku untuk minta kerok. Badan ibu bermandikan keringat dingin. Segelas air jahe merah tidak mampu menghangatkannya. Sambil menangis, ibu memegangi kuat dada sebelah kiri. Katanya, sakit sekali. Saat Subuh tiba, dia diantar ke bidan desa. Lalu keponakanku membawanya ke rumah sakit sesuai saran bidan itu. Di sana, ibu dites rapid anti gen. Alhamdulillah negatif. Kata dokter, ada penyumbatan pembuluh darah di jantungnya. Tiga spet besar obat dimasukkan. Ternyata ibu makin drop dan dinyatakan meninggal setelah 5 jam ditangani dokter. Innaa lillaahi wainnaa ilaihi rooji'uuun.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post