Siti Nur Wiqoyati

Wiqoyati adalah seorang perempuan dari Magelang Jateng. Meniru bapaknya, berprofesi sebagai guru. Saat ini mendapat tambahan tugas tambahan sebagai Kepala Sekol...

Selengkapnya
Navigasi Web

MUKBANG

"Kriyuk kriyuk kriyuk... kroak kroak kroak, uhm nendang rasanya. Lu wajib ke sini untuk mencobanya. Bisa untuk mengobati gabut! " Suara kunyahannya nyaring sekali. Tiga kepiting besar yang sudah dipotong berada sepiring dengan lobster yang tidak kalah besar. Youtuber kuliner yang usianya sekitar dua puluh lima tahun itu makan dengan lahab. Pipinya sampai menggembung karena mulutnya penuh makanan. Itulah contoh Mukbang, salah satu tradisi kekinian di Youtube. Tidak cukup mengunyah sambil bicara, tapi sengaja menggunakan pelantang suara. Mungkin diharapkan penonton bisa ikut membayangkan betapa yummynya. Puas nampaknya. Penggemarnya ternyata cukup banyak, terlihat dari jumlah subscribernya yang ribuan. Mungkin semuanya remaja, atau kombinasi dengan papah muda atau mamah muda.

Tradisi itu berbeda 180 derajad dengan zaman dulu. Di era tahun 1900an atau sebelumnya, orangtua selalu berpesan agar jangan bicara saat makan, jangan berkecap - kecap saat mengunyah. Sekali suap cukup sesendek peres, jadi mulut tidak mucu - mucu. Jika bersendawa, mulut harus ditutup dan suaranya harus ditahan sehalus mungkin. Pada pelajaran PKK di SMP juga diajarkan well groomed, tatacara atau etika yang baik saat berada di kursi makan.

Di masa mendatang, bisa jadi makan sambil kentut dianggap hal biasa. Kalau perlu diberi pengeras suara. Kenyataannya, sudah mulai terlihat gejalanya di televisi. Kentut dijadikan salah satu komoditas penghasil rupiah di film-film ataupun di stand up commedy. Bagi kita yang usianya 40 tahun ke atas, hal tersebut masih dianggap tabu sampai sekarang. Tidak pantas ditunjukkan di muka umum.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post