Sudah menjadi kebiasaan umum pada masa sekarang ini jika bepergian mengunjungi tempat atau alamat yang belum dikenal orang menggunakan aplikasi maps. Itu terkadang sungguh menjadi pengalaman seru dan cukup membantu. Tak ada lagi rasa khawatir bakal tersesat.

Tak menutup kemungkinan, aplikasi maps ini juga turut andil dalam meningkatkan jumlah orang yang suka bepergian. Ada rasa tertantang menemukan obyek-obyek baru yang seringkali diviralkan di dunia maya. Dan memang rata-rata tempat baru yang sasarannya mendapat pengunjung yang banyak, mereka, hampir bisa dipastikan, menyediakan spot-spot selfie yang sengaja direkayasa. Selfie-selfie itu kemudian disebarluaskan, merayu orang-orang untuk berkunjung dan merasakan keseruan yang sama.

Begitulah manfaat keberadaan maps. Hari ini pun saya memanfaatkan maps ketika mencari alamat teman tempat kegiatan acara yang harus saya hadiri. Tetapi kali ini aplikasi maps memberi instruksi secara tak wajar, menurut gambar peta seharusnya saya belok kanan, tetapi voice instruksinya belok kiri. Mungkin dia eror karena kami sempat keterusan jalan, dimana kami seharusnya belok. Tiga kali kejadian eror itu berulang sehingga saya bilang, "Yang bener to Mbak kalau ngomong itu!" Suami saya tertawa menanggapi kelakuan saya yang tak jelas itu. Aplikasi kok diomeli...