KARAKTER DAN MASA DEPAN
Sering kita mendengar kata karakter dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini sudah tidak asing lagi. Bahkan ketika kita berbincang-bincang dengan rekan sejawat ketika menghadapi anak-anak dalam mengajar. Tersenyum, tertawa, sedih, bahkan tak jarang pula kita mengusap dada melihat ragam perilaku tersebut. Namun, pernahkah kita bertanya pada diri sendiri mengapa mereka berperilaku demikian?
Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu mengkaji lebih jauh. Apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagai mana atau kita mengenalnya dengan 5W+1H mengapa mereka berperilaku demikian. Untuk itu, tak ada salahnya kita memahami pengertian karakter itu sendiri.
Kak Hendri (2013: 2) mengatakan,”Karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat, kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.” Pendapat itu menjelaskan bahwa karakter merupakan sifat atau kepribadian seseorang yang membedakannya dengan yang lain.
Karakter seseorang tidak bisa lepas dari lingkungan tempat seseorang itu berada. Lingkungan tersebut adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga ini akan selalu berkaitan dalam pembentukkan pribadi seseorang. Karakter seseorang tidak serta merta terbentuk, tetapi melalui proses yang panjang dan berkelanjutan. Untuk itu, pendidikan karakter perlu ditanamkan sedini mungkin. Kerjasama yang erat perlu dilakukan oleh berbagai pihak. Hal itu dimaksudkan agar perkembangan pergaulan anak terpantau dan terarah.
Tujuan pendidikan karakter intinya adalah untuk membentuk negara yang kuat, berkepribadian, toleran, bergotong royong, berjiwa pancasila, berkembang dinamis, berorientasi kepada iptek dan imtak kepada Allah swt.
Tentu kita sudah paham dengan tujuan pendidikan yang digaungkan tersebut. Hal itu semata-mata demi kemajuan negeri ini yang tidak saja secara fisik, tetapi juga mental. Hal ini sejalan dengan Pasal 33 UU Sisdiknas yang mengatakan,” Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Tentu sebagai guru kita memiliki PR yang besar karena tidak mudah untuk mereasisasikan pernyataan tersebut. Apalagi dengan perkembangan zaman yang turut memengaruhi kepribadian anak. Informasi yang deras datang dari dalam maupun dari luar negeri secara terus menerus ditambah dengan teknologi yang dahsyat menerobos masuk dengan mudah. Anak dengan mudah pula menyerap informasi-informasi tersebut apalagi tanpa filter akan menjadi bumerang bagi kita sebagai orang tua,guru, atau pun masyarakat.
Seperti yang kita lihat dari dunia nyata ataupun mas media yang menginformasikan bagaimana anak-anak sekarang dengan perilaku dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi. Mereka dengan mudah mengambil jalan pintas dalam menyelesaikannya. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Untuk itu, penanaman pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini. Langkah yang dapat kita ambil, diantaranya hidup dalam dunia anak yang berusaha untuk memahami dan mengerti akan kemauannya kemudian mengarahkan, dan mendorong mereka untuk maju. Hal ini mengingatkan kepada Ki Hadjar Dewantara yang mencetuskan Ing Madya Mangun Karso Ing Ngarso Sung Tulodo, dan Tut Wuri Handayani. Dengan memahami dan merealisasikan ketiga hal itu akan memudahkan kita untuk membangun lahiriah dan batiniah anak sebagai bekalnya di masa kini dan masa mendatang. Tentu saja dengan cara demikian masa depan anak akan terselamatkan. Hal yang harus kita garis bawahi bahwa masa depan negara ini ada di tangan mereka, sehingga Indonesia yang sedang membangun baik spiritual maupun material dapat terwujudkan dengan baik. Aamiin…
Semoga…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar