Siti Rodiah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MONOLOG HATI

Angin menghembuskan cerita bahwa tadi siang kian terpaku

kala hiruk pikuk waktu tak mampu menepis tanya yang berkelakar

pada tawar tawa akan temberang yang bertahta di lembaran hari.

Bahkan ketika rasa tak lagi sama, dan sepi lebih menemani.

Maka kuramu dalam cawan yang kian memuram namun masih

Kunikmati hanya berharap damai akan temani sepi dan mungkin

Berharap aku tak lagi merasa sendirii saat menikmati senja yang merapuh.

Barangkali ketika kuhirup bisa kunikmati walau

Kesendirian akhirnya lebih memahami monolog hati.

Disisa lembaran waktu kan kusampaikan

Tiada lagi cerita yang mampu melebihi saat

Kusampaikan bahwa, “Aku tak mampu menepis sisa hari yang terlewati,

meski bersama rajutan asa yang hilang tak kutemukan”.

Bila malam ini angin berbisik kembali mungkin semata-mata

Hanya ingin menemani atas meranggasnya tanya

Akan waktu yang pergi kian jauh dan tak mampu kugapai lagi

Dalam dekapan malam dan heningnya waktu

Tak kutanyakan lagi seberapa jauh ingin itu kembali

Karena jawabnya ada dalam nurani yang bertahta

Pada hati yang bermuara dalam lubuk mu jua aku

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post