Pesan Cinta
Lagi aku menerima pesan cinta. Entah yang keberapakali aku terima. Pesan yang tidak pernah aku balas, tapi pesan itu selalu datang tanpa bosan.
Malam itu aku membuka gawai tertulis di layar 154 notifikasi. Pertama aku buka adalah grup menulis, "Siapa tahu ada pemberitahuan mengenai buku aku." Gumamku. Namun, begitu terbuka chat diawali dengan sebuah pesan cinta. Lagi pesan cinta datang. "Sudahkah menulis di gurusiana?" Aku membaca pesan cinta itu.
Tidak bosan Pak Leck mengirim surat cinta untuk penghuni komunitas. Pesan yang begitu menggugah, memotivasi aku untuk terus mencoba menulis. Pak Leck selalu membimbing, memotivasi kami untuk selalu menulis supaya kami menjadi penulis produktif.
Belajar perlahan dengan menulis satu demi satu cerita yang aku alami dan memostingnya. Entahlah tulisan itu layak atau tidak. Teringat pesan beberapa mentor kepenulisan mengatakan "Kita tidak berhak menilai tulisan sendiri, biarlah pembaca yang menilainya." Pesan itu memberikan satu pegangan untuk aku tetap berlatih menulis. Terus menulis agar menjadi produktif.
Hal senada dikatakan seorang pakar menulis pak Chaedar Alwasilah di dalam sebuah seminar "pokoknya menulis." Ya aku hari ini memulai dengan menulis sebuah pesan cinta yang disebarkan oleh Pak Leck.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tulisan yang keren dan renyah. Dahsyat
Terima kasih pak leck