Hari ini tanggal 23 Desember 2020 Presiden Joko Widodo melantik enam menteri baru, yakni Ibu Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Bapak Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Bapak Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Bapak Mugammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan, dan Bapak Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Seharusnya tidak ada yang terkejut dengan adanya pergantian ini, karena melihat perkembangan yang terjadi setelah hampir satu tahun bekerja, diperlukan penyegaran di beberapa kementerian.

Kalau melihat dari segi usia, memang ada beberapa yang masih muda, namun bukan berarti mereka minim pengalaman. Mereka termasuk orang-orang yang kenyang pengalaman di lapangan, ikut terlibat langsung menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Pengalaman dan kemampuan inilah yang membawa mereka ke istana, bukan karena katut gerbong politik yang ditumpanginya. Kalaupun ada, itu hanya kebetulan saja, karena pada kenyataannya mereka yang baru dilantik adalah orang-orang yang professional di bidangnya ( yang digeluti ). Apabila ternyata di kabinet mendapat tugas baru yang berbeda dari bidang yang digeluti sebelumnya, bukanlah suatu masalah karena yang dibutuhkan sebenarnya adalah managemen pengelolaan. Bagaimanakah cara mengelola dan mengembangkan potensi di kementerian yang dipimpinnya supaya dapat membawa kemajuan pada masyarakat dan bangsa, secara ekonomi maupun kemasyarakatan. Bukan hanya pendapatan atau taraf hidup yang meningkat, tetapi kesadaran masyarakat perlu dibangun untuk mau terlibat dalam memberdayakan potensi yang ada di sekitarnya, punya daya juang dan tangguh dalam menghadapi persaingan global, bukan hanya jadi penonton, bermalas-malasan dan hanyut pada gaya hidup konsumtif.

Darah segar, energi maksimal dan pengalaman yang dimiliki para kaum muda diharapkan membawa aura positif dan menyegarkan, memacu perkembangan kemajuan bangsa ini supaya dapat mengejar ketertinggalan dan mampu berbicara di kancah internasional. Mudah-mudahan negeri ini semakin damai karena para pengambil kebijakan melihat permasalahan secara jernih, kepentingan negara lebih utama, tidak lagi berfikir sempit yang hanya menilai sesuatu berdasarkan gerbong politiknya. Semoga…

#NegeriHarapan, 23.12.20#