Disela-sela penantianku untuk absensi, sengaja kubuka tas merahku. Dan kulihat ada sebuah buku berwarna pink yang masih dalam sampul plastik.

Kuraih buku itu dan kutetapkan hatiku untuk membaca buku tersebut. Buku yang bertajuk Merajut Asa Menjadi Bunda, dengan tebal 84 halaman yang di tulis oleh Bunda Dyahni Mastutisari dan ISBN 9978-602-468-56, ini mampu menemaniku hingga jam absensiku berakhir.

Buku yang aku dapat dari Bunda Yanti (gurusianer dari Ambarawa) sebagai kado terindah ini, mampu membuat hatiku miris dan bibirku berucap Subhaanallaah Alhamdulillaah. Bagaimana tidak tulisan indah nan penuh inspirasi ini ditulis langsung dari pengalaman Bunda Tutik (panggilan akrabku untuk bunda Dyahni Mastutisari).

Pengalaman yang penuh nuansa dan asa, tersusun indah membuat aku yang membacanya tiada henti berucap masyaallaah. Ya, berbagai upaya yang Bunda Tutik lakukan demi menjadi seorang bunda, sungguh tiada kenal lelah.

Sosok Bunda yang tangguh dalam memperjuangkan rumah tangga agar utuh, layak mendapatkan apresiasi secara penuh. Buku ini sungguh layak dibaca oleh calon pengantin, atau pasutri yang mungkin belum dikaruniai momongan.

Terimakasih Bunda Yanti buku cantiknya dan terimakasih Bunda Tutik atas tulisan penuh inspirasinya, semoga bermunculan bunda-bunda hebat seperti kalian. Amin.

Wahai buku "Merajut Asa Menjadi Bunda", kesetiaanmu menemaniku di sore nan gerimis ini, telah mampu menumbuhkan asa di hatiku untuk menjadi bunda hebat seperti pengarangmu.

Salam ta'dzim dan sayangku untukmu Bunda Yanti dan Bunda Tutik.

Blitar, 2 Pebruari 2019