Ikhlaskan Agar Dia Bahagia
Part 1. Ingin Menjadi Santri
Hidup sebagai santri merupakan pilihan bagi Jamila yang lahir di kota Padang pada tahun 1984. Kata santri sungguh melekat dihati Jamila. Putri kecil dari bapak Shodiq dan ibu Nur Hasanah ini bercita-cita menjadi santri sejak berusia 8 Tahun. Saat itu dia masih duduk dibangku Taman Pendidikan Al-quran Al – Islam di kota kelahirannya.
Jamila berharap bisa sebagai seorang santri di Kota Kediri yang terkenal dengan kota santrinya. Berbagai usaha dan doa dia lakukan agar cita-citanya berhasil. Mulai belajar membaca Al-quran, menulis huruf "pegon” hingga menulis arti bahasa arab dengan teknik “maknani”. Dia ingin membuktikan bahwa menjadi santri adalah sebuah pilihan yang bisa membawa kebahagiaan bagi dirinya, keluarganya dan orang-orang di sekelilingnya.
Alhamdulillah, Allah izinkan diakhir syawal tahun 1996, Jamila resmi menjadi santri disalah satu Ma’had terkenal di Kota Kediri. Rasa senang, bahagia dan berjuta asa serta harapan tercurah dihatinya. Hal ini yang mendorong Jamila untuk aktif diberbagai aktivitas di Ma'had nya. Layaknya seorang santri Jamila jalani hal-hal baru di Ma'hadnya dengan penuh semangat, tiada rasa mengeluh, dan penuh keikhlasan.
Di sepertiga malamNya yang terakhir Jamila sang santriwati selalu bangun lebih awal. Dengan keikhlasannya, dia membantu pengurus Ma'had membangunkan santri-santri yang lain untuk bermunajat pada Ilahi Rabby. Dan di pagi hari Jamila selalu aktif diberbagai kegiatan Ma'had nya. Jamila benar-benar sosok santri yang tekun, amanah dan penuh keikhlasan dalam berucap, bertindak dan berperilaku.
Apa yang Jamila lakukan selaku santri baru, tentunya tak lepas dari pantauan Bapak Kyai dan Ibu Nyai selaku pemangku Ma’had. Semangat ini yang membawa Jamila menjadi sosok yang dicintai dan disayangi baik oleh keluarga dalem, pengurus ma’had maupun seluruh santri putri Ma’had Ar – Rohmah.
Bersambung
Salam Literasi Abadi di Hati
Wlingi, 18 Oktober 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ditunggu sambungannya......
Hemm doakan ya bund...
Awal kisah yang menarik, pasti ini calon bukunya Ustadzah ya, selamat melanjutkan
Pangestunipun tadz. Berawal dari tanggal 18-10-18 semoga Allah meridhoi. Mohon bimbingan dan arahannya njih
Wah..cerita yang menarik....Salam literasi ...
Terimakasih bunda.. Salam Literasi Abadi di Hati untuk bunda
Selamat berkarya terus, Asyik jadi santri....
Terimakasih suportnya bapak. Semoga Allah meridhoi.. Aamiin