Melawan Jenuh Dengan Menulis

Oleh : Siti Romdiyah

Usai anak-anak pulang. Kantorku mulai sepi. Sementara teman-teman sudah asik dengan laptopnya.

Ada beberapa teman yang administrasinya belum selesai. Akhirnya dia harus lakukan sistem SKS yaitu Sistem Kebut Semalam.

Alhamdulillaah administrasiku telah usai aku kerjakan saat liburan kemarin.

Jadi disaat anak-anak pulang, dan teman-teman sudah sibuk dengan aktivitasnya, pasti rasa kantuk akan segera menyerang.

Di samping itu jenuh juga rasanya, di kantor yang notabene banyak teman tapi serasa sepi tiada kawan.

Aku mulai kebingungan apa yang bisa aku lakukan. Mau membaca buku di perpus malas, mau istirahat di musholla atau di UKS juga malas.

"Apa yang bisa aku lakukan untuk menghilangkan rasa malas dan jenuhku" pikirku.

Kubuka-buka Xiomiku. Dan Alhamdulillaah ide bermunculan ketika kubuka group menulisku. Anganku mulai melayang seiring berjalannya imajinasiku.

Sedikit demi sedikit kurangkai kata, hingga beberapa kalimat berhasil aku susun.

Tiada terasa, aktivitasku itu mampu menghilangkan kejenuhanku.

Walau dengan susah payah, karena kadang penyakit malas lebih kuat dibanding dengan semangat. Namun Alhamdulillaah semua rasa malas itu lenyap dengan luasnya permainan akal.

Jari-jariku terus bergerak seiring berjalannya imajinasiku. Mataku tiada berhenti mencermati rangkaian kataku.

Sungguh kerjasama yang bagus, antara Jari-jari tanganku, mataku hingga otakku. Alhamdulillaah.

Tiada terasa waktu telah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Teng teng.. Jam kantor berbunyi dan mengagetkanku. Subhaanallaah tiada terasa sudah satu jam lebih 45 menit aku menulis.

Dan Alhamdulillaah satu catatan kecilku, mampu aku selesaikan saat itu juga.

Catatan kecil yang menceritakan tentang usaha seorang anak, yang ingin membahagiakan Bundanya.

Dari pengalaman melawan kejenuhan itu, akhirnya kutemukan cara jitu mengusir kejenuhan diantaranya adalah dengan menulis.

Apapun yang kita tulis, asalkan kita tulis dengan penuh semangat keikhlasan, pasti kemanfaatan akan datang.

Ayo menulis dan terus menulis. Karena menulis adalah aktivitas yang komplit. Mulai dari akal pikiran hingga anggota tubuh, semua di gerakkan.

Cobalah menulis dikala hati sedang bete atau mengalami kejenuhan. Dan rasakan hasilnya. Kejenuhan akan hilang, tergantikan oleh sebait karya yaitu tulisan.

Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk bisa menulis dan selalu menulis.

Salam Literasi Abadi di Hati.

Wlingi, 20 Juli 2018