Secarik Kertas Seribu Makna
Secarik Kertas Seribu Makna*
_Oleh : Siti Romdiyah_
Pagi yang cerah, kicauan burung yang indah dan sejuknya udara menambah rasa syukurku pada Allah SWT tiada tara.
Apalagi, tatkala ku dapati selembar kertas di meja kerjaku. Membuat hatiku semakin tak menentu.
*Ummi... bagaimana keadaanmu? Aku tahu ummi harus menjalankan amanah baru. Hanya doa yang terbaik untukmu yang bisa aku panjatkan. Sehat selalu Ummiku, semoga Allah selalu menjaga dan meridhoi di setiap langkahmu. Aamiin.*
_Ttd_
_Anakmu yang cantik_
Itulah isi dari kertas tersebut. Ada rasa haru, senang, bahagia bahkan rasa bersalah semua tercampur jadi satu laksana minuman STMJ.
Bagaimana tidak, ada banyak amanah yang harus aku jalankan. Diantara amanah yang paling utama adalah keluargaku, anak-anakku. Tapi seringkali aku harus menentukan skala prioritas, mana yang harus aku jalankan terlebih dahulu. Dan mungkin anakku tidak termasuk pilihan utamaku.
Sesaat aku membaca tulisan anakku, aku bersyukur dia sudah pintar merangkai kata dan menulisnya dalam selembar kertas walau dia masih kelas 3. Tapi hatiku juga terasa trenyuh, aku khawatir itu sebetulnya ungkapan hatinya. Dikarenakan kurang perhatian dariku.
Aku bolak balik secarik kertas berwarna pink itu. Aku coba berfikir dan berfikir apa yang ada dibalik yang tersurat di kertas tersebut. Ada apa kiranya hingga anakku menulis semua itu. Benarkah memang doa tulus untukku atau bentuk protesnya terhadap aktifitasku yang begitu padat. Daripada penasaran aku luangkan waktuku. Aku ajak jalan anak-anakku sambil ngobrol bersama.
Subhaanallaah, dari situlah aku tahu bahwa tulisan di secarik kertas itu murni untaian doa untukku.
Terima kasih doa dan suportmu anakku. Secarik kertasmu sungguh berharga bagiku. Aku yakin dengan keikhlasan hatimu melepas Ummi untuk berjuang, Allah pasti akan mempermudah langkahmu.
Kita buktikan Hadits shahih tentang sebaik-baik manusia yang diriwayatkan oleh Jabir. Ia berkata,”Rasulullah SAW bersabda, Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Mari kita berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain anakku. Dengan demikian Insyaallaah kebahagiaan hidup akan selalu terlimpahkan kepada kita. Aamiin.
Wlingi, 6 Juli 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ibu adalah surga bagi anak, maka berbahagialah bila memiliki anak yang sholeh dan sholehah
Alhamdulillaah.. Terimakasih bapak doa dan suportnya selalu saya tunggu semoga Allah meridhoi.. Aamiin