Pagi itu jadwal aku bersama ibu ibu cantik dan bohay hendak senam kebugaran. Aerobik, zumba, dan aneka senam lainnya. Petugas instruktur tengah mempersiapkan instruktur senam.

Pagi itu awan agak sedikit mengganggu pagi tidak secerah biasanya, bekas hujan semalam masih tersisa. Ada sedikit genangan air, jika tidak beraspal tentu akan becek dan kotor.

Lapangan voley masih tersisa air sedikit, berkat kerjasama membersihkan dengan alat pel, oleh para emak-emak yang butuh sehat, akhirnya lapangan untuk kegiatan Senam sudah Sembilan puluh persen bersih dan tak nampak air tergenang.

Sembari menunggu kehadiran peserta senam yang blom hadir, saat mereka Sibuk membersihkan lapangan dari genangan, entah kenapa tiba tiba perutku sakit. Aku segera minta ijin pergi, segera berlari cari toilet. Aku paham dengan lokasi tersebut. Karena aku bekerja di sekolah ini. Segera Ku cari toilet di belakang gedung. Selain bersih toilet itu baru jadi beberapa bulan lalu dan di perbolehkan untuk menggunakannya.

Panggilan alam yang sangat mendesak, aku tak lagi perdulikan lingkungan sekitar, yang terbersit aku sampai di toilet lepaskan hajat. Begitu tiba di toilet, aku sangat terdorong melepaskan hajatku, hingga terlupakan adab untuk masuk ke toilet. Ajaran yang di sunahkan oleh Rosululloh, membaca doa sebelum masuk jamban, benar-benar sudah tak terlintas dalam pikiranku. Segera ku buka pintu toilet dengan tergesa, karena kulihat pintunya sedikit tertutup, ada celah, aku berkesimpulan sudah pasti kosong. Tidak mungkin ada orang jika posisi tidak tertutup rapat.

Saat ku buka, Braak…tiba-tiba jantungku seraasa copot, dan berhenti sejenak, darahku tersirap ke kepala semua, saat ku lihat di dalam ada orang yang tengah duduk di toilet, karena toiletnya modelnya duduk, dengan rambut yang sedikit menutupi wajahnya, ia menunduk dan mengenakan baju seragam sekolah putih abu-abu, rok yang ia kenakan hanya sebatas lutut.

Spontan aku teriak.

“Oh, maaf kirain tidak ada orang!”seruku segera kakiku mundur melangkah, dan tanganku kembali menarik pintu, untuk kembali ku tutup.

Aku mencari kamar mandi sebelahnya, tapi saat aku hendak kembali membuka pintu kamar entah kenapa tiba-tiba aku merasakan bulu kudukku merinding, spontan aku tak merasakan perutku sakit,

Tanpa berpikir panjang lagi aku segera urungkan diri untuk masuk ke kamar bersebelahan dengan kamar mandi yang tadi ada orangnya. Firasatku aku harus keluar dari kamar mandi ini.

Aku segera keluar, untuk kembali bergabung. Saat dalam perjalanan otak sehatku baru bekerja lagi. Aku berpikir mengapa pintu kamar mandi tidak ditutup sementara ia sedang gunakan kamar mandi, dan saat ku ingat-ingat lagi, orang yang ada di kamar mandi tadi mengenakan baju seragam,

“tapi, ini khan masa pandemic, semua siswa tidak ada yang belajar di sekolah?”tanyaku bergumam, “selain itu pula ini hari minggu, mana mungkin ada kegiatan belajar, lalu seragam yang di gunakan mengapa hanya sebatas lutut, seragam sekolah ini, rok abu-abunya panjang?”kembali pertanyaan memberondong batinku.

“Lalu tadi, itu siapa???tanyaku bergumam, kembali kini seluruh tubuhku merinding, aku segera berlari, untuk segera sampai dan bergabung dengan para peserta senam yang kali ini sudah akan di mulai.

Saat aku melakukan senam, pikiranku masih menyimpan tanda tanya.”siapa yang ada dalam kamar mandi itu??? Hingga setiap senam yang aku ikuti sering tertinggal gerakannya dan salah dalam mengikuti instrukturnya.

.