Tagur 19 Hadir sesuatu yang Luar biasa
Para jamaah sholat isya saat itu, tertegun melihat sesuatu yang luar biasa. Mereka mengucapkan kalimat takjub, ada yang bergumam dan ada beberapa hanya pandangan mata penuh syukur dalam hati hati mereka mengucapkan yang pada dasarnya sama-sama mengucapkan kalimat toyibah “subhanallah”, melihat kehadiran Mukiyo, memasuki masjid dengan pakain muslim yang masih terlihat bagus dan baru.
Bagai melihat kehadiran seorang pejabat, para jamaah penuh dengan senyum kebahagiaan, menyambut Mukiyo dengan mengulurkan tangan memberi salam, sambil berkata”ahlan wasahlan,bararakallah”, sambut imam masjid sambil mendekap Mukiyo, dengan air mata yang mengembun di matanya. Ia melihat sesuatu kebesaran Allah telah di tunjukkan pada warga desa tersebut.
Bagaiman tidak, Mukiyo selama masjid itu didrikan tidak pernah sekalipun hadir untuk sholat, apalagi berjamaah. Tapi kali ini ia melihat dengan mata kepala sendiri atas KebesaranNya, telah memberikan hidayah pada orang yang di kehendakiNya. Telah menghadirkan Mukiyo sholat berjamaah bersamanya. Ini menjadi pusat perhatian bukan hanya para ikhwannya juga termasuk para akhwatnya saling mengintip siapa yang jamaah istimewa yang hadir pada saat itu.
Sri Indah, dengan senyum bahagia melihat semua itu, begitupan dengan Nadia,Tyas dan Dimas, senyum mereka penuh dengan kebahagiaan, sambil terus mengucapkan kalimat zikirrulloh, Subhanallah, alhamdulillah, Allhuakbar. Atas nikmat yang diberikan pada keuarganya.
Sejak saat itu, para warga banyak yang bergunjing dengan ghibah mereka, bahwa Mukiyo yang selama ini tak pernag tersentuh oleh air wudhu, kini telah kembali pada jalan Allah,yang penuh keberkahan. Di tambah lagi dengan perubahan sikap Mukiyo yang tidak lagi bersikap angkuh dan sombong, jika kemarin ia tak pernah menyapa orang jika tidak di sapa lebih dulu, kini setiap kali berpapasan dengan orang lain, ia lebih dulu memberikan salam, minimal memberikan senyum diiringi dengan anggukan kepalanya. Ini sesuatu yang langka dan luar biasa melihat perubahan sikap Mukiyo.
Kumandang azan sholat jumat, telah bergema semua warga muslim tidak peduli usia balita, anak, dewasa hingga lanjut usia, tengah berbondong-bondong menuju ke masjid, dengan mengenakan baju yang terbaik, serta sajadah yang di sampirkan di bahu mereka, begitupun keluarga mukiyo, kini sudah di anggap biasa oleh para jamaah yang lain sejak kehadirannya empat hari yang lalu.
Wajah-wajah mereka terlihat bersih di tambah dengan bekas wudhu yang masih terlihat basah, mereka memasuki masjid dengan tanpa kata-kata, hanya ucap salam dan mejawab salam saja, mereka langsung melakukan sholat tahahiyatul masjid, tak terkecuali Mukiyo dan putranya, di sebelahnya tampak seorang yang agak asingtapi terlihat pamiliar dengan Mukiyo dan Dimas. Tapi itu tak menjadi bahan perhatian para jamaah yang lainnya, mereka bernggapan itu tamunya keluarga Mukiyo.
Selesai Jumat, Mukiyo memperkenalkan Hendra, dengan Imam masjid itu, yang juga sebagai pengurus masjid, semua rencana yang telah di sepakati saat pembicaraan di kantor perkebunan Mukiyo. Saat itu Mukiyo hanya sebagai pendengar saja untuk meastikan apa yang dikatakan Hendra amanah dengan rencananya, Ia pura-pura tidak tahu saat pengurus masjid itu menanyakan siapakah orang yang membiayai seluruh renovasi masjid itu. Walau sedikit memaksa tetap saja Hendra menyebutkan dirinya hanya orang sebagi pemborong dan insinyur yang menbuat planning bentuk masjid yang baru,
Mesjid di bangun menjadi dua tingkat, setiap lantainya mengunakan batu marmer pualam, juga dinding dan tiangnya menggunakan tiang yang sangat kokoh belum lagi kubahnya, yang dilihat ada awan di langit-langitnya,jadi terlihat seperti sholat di alam terbuka.
Hendra menyebut donator renovasi masjid itu bernama Mr. Doubel XL, seketika itupula pengurus masjid melakukan sujud syukur juga pengurus yang lain, melihat itu beberapa Jemaah yang ikut mendengar juga mengikuti imam tersebut, Mukiyo dan Hendra terharu bahagia melihat semua itu, akhirnya merekapun ikutan sujud syukur memohon pada Allah semoga di berikan kemudahan dan kelancaran dalam proyek renovasi masjid yang tampak tua dan kumuh.
Kabar berita ini, menjadi bahan pembicaraan dari setiap lapisan masyarakat, mereka bersepakat untuk ikut pula memberikan sumbangan sesuai kemampuan mereka, untuk dapat merasakan berpartisipasi dalam ibadah membeli kapling surge untuk mereka. Ada yang menyumbang sekarung pasir, satu sak semen, yang masyrakat ekonomi lemah mereka memberikan sumbangan tenaga dan sepiring pisang goreng untuk para pekerja.Hanya Sri Indah dan Hendra saja yang tahu, bahwa donatur itu Mukiyo, semua tabungannya selama ini, ia kuras habis, dan Sri Indah juga menyumbangkan semua perhiasan emasnya ikut ia berikan sebagai tenaga tambahan. Anak-anak Mukiyopun tak tahu apa yang di lakukan oleh bapak ibunya.
Yang mereka tahu,itu berkat pertolongan bapaknya, pengurus masjid di perkenalkan dengan Mr.doble XL.hingga masjid itu bisa di renovasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yang menarik
Terima kasih bun
Dapat hidayah ya
Benar bun
Allah SWT akan membuka pintu hati seseorang yang dikendaki-Nya. Aamiinyarabbal'alamiin mantap salam sehat selalu dan salam Literasi
Terima kasih bun