Tiara pagi ini, sebenarnya ingin bermanja-manja dengan suaminya, setelah kemarin seharian ia terasa lelah, menunaikan tugas dalam peranan sebagai ibu dari anak-anak nya, sebagai isteri suaminya, juga sebagai pegawai dari kerja yang ia kini lakukan agar dapur di rumahnya tetap berasap.

Tiara berencana ingin melanjutkan kuliah di S2, yang selama ini ia idamkan, tapi sempat tertahan karena mendahulukan anak no satu dan dua menyelesaikan kuliahnya dulu, jika dia saat itu ikutan kuliah seperti teman-teman di kantor nya,tentu Tiara akan kewalahan dalam dananya, ia harus bersabar untuk penuhi tuntutan itu.

Memang di tuntut untuk melanjutkan kuliah kembali, agar dapat mendukung keprofesionalannya dalam bekerja.

Seharian kemarin Tiara wira wiri mengurusi administrasi persyaratan kuliahnya, ternyata ada kendala, dia berkali-kali ke ATM, selalu mengalami kegagalan, setelah sore hari baru di ketahui ada kesalahan di angka registrasinya yang harusnya nomornya ada 29, yang ia selalu ketik dari penitya adalah angka 27, pantas saja dari saat azan duhur Iya coba membayar registrasinya, selalu ditolak.

Setelah berjibagu dengan usahanya yang selalu gagal ia memohon pada sang kholik agar di berikan pertolongan dan petunjukNya.

Setelah selesai solat asar, kembali Tiara ke ATM untuk mencoba meneliti kartun pendaftaran, saat diperhatikan angka yang berderet panjangnya seperti rel kereta, ternyata ada kesalahan dalam angka.

Kembali ke masalah Tiara, yang ingin di manja, ia coba tidur di samping suaminya sambil Mendekapnya, dengan harapan suaminya mau memperhatikan dirinya, karena sejak pulang dari solat subu;h, tangan suaminya sibuk dengan Gadget nya.

Tiara bingung "bagaimana menghentikan suaminya, dari Gadget nya"? pikir Tiara dalam lamunannya.

Tiba-tiba ia teringat sumber yang akan di bicarakan

" Pak.... Bagaimana -nanti kita datang ke Gunung Kidul, untuk minta pertanggungjawaban si Toto, agar mencicil hutangnya "kata Tiara pelan di dekat kuping suaminya.

" Masa bodoh, itu semua ulahmu ".kata suaminya ketus, tanpa sedikit pun menoleh, apalagi memperhatikan dirinya, minimal menghentikan Gadget nya.

JLEBB.. Ada yang menusuk relung hati Tiara. Bukan itu yang diharapkan jawaban yang akan di terima dari suaminya.

Spontan, tangan Tiara ia Tarik, dan membalikkan badan membelakangi suaminya.