Siti Romlah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tagur 27  Memo Tiara Hari ini

Tagur 27 Memo Tiara Hari ini

Melihat perlakuan suaminya Tiara segera bangkit dari kamar, dan ia pergi ke dapur untuk mengolah masakan, walau sakit menyelubungi hatinya, Tiara tetap memasak dan menyiapkan bekal kerja suaminya.

Dalam hatinya ragu apakah masakannya kali ini, akan di cela lagi atau tidak, ia bingung, otaknya berpikir ikan ini akan ia goreng atau di buat pecak, masakan ikan gunakan belimbing wuluh rasanya asam pedas dan nikmat jika makan di siang hari

Terkadang sudah letih memasak dngan cinta dan kasih sayang, agar masakannya saat di makan terasa nikmat dan bermanfaat untuk kesehatan, di cela dan langsung protes gunakan chat di wa, berisi kata kata yang pedas. Pedih di mata saat membaca.

Segala sesuatu nya telah ia kerjakan, dalam mengolah bumbu ikan pecak, untuk anaknya yang tak suka ikan ia juga telah membuat pepes telur asin, dengan bumbu seperti bumbu pepes, hanya ia berikan telur asing mentah. Untuk sayurnya ia sengaja buat bakwan dari aneka sayuran, wortel, kol,Toge dan daun bawang seledri.

Tanpa basa basi, setelah sarapan suaminya segera berangkat, membawa tas yang telah di isi bekal makanan di siapkan oleh Tiara.

Tiara jemarinya gatal, hatinya menggelitik, ia harus menulis, untuk ungkapkan kepedihan dan kegalauan jiwanya, perlakuan suaminya telah kembali memporak-perandakan jiwanya hari itu,

Belum lama ia tersakiti, dan ia telah memaafkan, kini terulang kali.

Memo, hari ini

Sampai kapan kau selalu

bersikap menyakiti hatiku.

Belum puas hujatanmu

Mana rasa toleransi mu

Yang telah kau ikrarkan

Selalu saja..

Itu yang selalu kau ucapkan

Kau ungkit terus semua dosa dan salahku

Tak kah kau lihat aku

Aku telah hancur lebur

Terima hukuman atas salahku

Tulang Ini haruskah memutih

Agar kau ikhlas memaafkan

Atas salah dan khilafku

Bukan hanya hatiku yang hancur..

Harga diriku sudah sama seperti kotoran hewan...

Andai waktu bisa Ku putar

Aku tak akan lewati jalan itu

Aku khilaf atas sikap kasih sayang

Yang disalah gunakan

Menjadi sebuah penipuan

Aku bukan melakukan asusila

saat itu

Setan telah menutup telingaku

Hingga tak mendengar nasehatmu

Hingga ku tergelincir

Pada jurang kehancuran

Ekonomi keluarga kita

Tapi.. Tak kah kau sadari

Allah telah menggantikan

Apa yang pernah hilang

Tapi kenapa

Kalimat itu..

Selalu kau gaungkan

Setiap kumeminta perhatianmu...

Sudah hilang kah rasa kasih sayangmu..

Gelas itu telah retak di hatimu

Hingga sampai kapan pun

Usaha apapun diriku

Akan selalu salah di matamu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjutkan dengan karya-karya indah berikutnya, baarakallaahu fiikum Ibu Siti Romlah

27 Feb
Balas

Aamiin ya Allah, terima kasih atas doanya

27 Feb

Keren Bun, salam sukses selalu

27 Feb
Balas

Aamiin terima kasih bun

27 Feb

Keren ceritanya Bun salam literasi dan izin follow

27 Feb
Balas

Terima kasih bunda, sudah mampir

27 Feb



search

New Post