''y76t (Edisi bukan perempuan biasa)

Catatan harianku tgl. 20 november 20..

Iren hari itu tak dapat memejamkan mata, batinnya teriak, dia harus nulis, Harus. Agar apa yang menjadi kepenatan hatinya,tidak merusak phisiknya. Iren segera mengambil buku hariannya, mulai ia merangkai penanya pada buku hariannya.

Aku tak tahu apa yang kurasakan saat ini, sedihkah? Sebelkah? yang pasti kini aku merasakan hatiku terasa tersayat perih.

Mungkinkah setiap orang yang merasakan apa yang kurasakan seperti ini tapi kenapa rentan waktunya sangat begitu dekat antara satu masalah dengan satunya baru hitungan hari sudah kurasakan kepedihan lagi

Kau semudahnya marah,laksana orang minum obat tanpa pernah menghiraukan perasaan hatiku yang sedih walau aku tak tampakkan. tapi di relung hatiku yang dalam aku merasakan sakit.

Mudah sekali kau marah padaku dan mendiamkan aku. Dari masalah tak segera membalas WA sampai mungkin sesuatu yang kau anggap berat.

Kali inipun, aku tak tau knapa kau marah padaku, tiba-tiba kau diam, membisu seribu bahasa, sudah bosankah kau padaku? sehingga apa saja kau permasalahkan dan kau besar-besarkan.

Setiap pekan selalu saja ada yang dipermasalahkan, dari masalah sepele, hingga benar-benar sebuah masalah. Hidupmu tak pernah segala sesuatunya tidak dipermasalahkan.