Siti Romlah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tagur 73  Meninggal di luar rencana

Tagur 73 Meninggal di luar rencana

Meninggal di luar rencana

Saat tetangga Mpok Ipeh ada yang meninggal, selayaknya Mpok Ipeh takjiyah ke rumah berduka, sudah banyak para tetangga yang tiba di sana, almarhumah memang orang asli di daerah Mpok Ipeh, otomatis kabar dari mulut ke mulut cepat sekli tersebar setelah di umumkan dari mushola tentang kabar duka tersebut.

Tanapa ada komando apapun serta merta bail dari kalangan enyak, babeh samapai anak muda ikut bersimpati bahkan bukan hanya sampai simpati saja rasa empati merekapun sangat di acungkan jempol, ini terlihat mereka segera mendirikan tenda inventaris dari RT nya serta bangku dan meja, langsung di persiapkan untuk para pelayat, terlihat kompak sekali mereka bekerja sepertinya mengerti apa yang di lakukan walau tanpa komando sekalipun. Itulah hebatnya kerukunan dan gotong royong dari kampung sebelas setengah.

Mpok saat itu sangat bingung sekali, bagaimana tidak ia sudah janji dengan teman-teman kuliahnya untuk belajar kelompok, karena dari kebanyakan teman di kelasnya tidak paham sama sekali dengan mata kuliah statistic, sementara ada di antara teman di kelasnya otak encer banget, saat di jelaskan walau hanya menggunakan daring, ia begitu paham dan menguasai setiap pertanyaan yang di tanyakan oleh dosennya, walaupun saat ia menjelaskan sangat cepat sekali, Mpok Ipeh sendiri bingung

“ntu anak di kasih makan ape yeh, sama Enyak Babehnye, otaknya bisa encer kaya gitu,”gumam kagum bercampur heran saat mendengar temannya menjawab setiap pertanyaan dosennya.

Bukan hanya Mpok Ipeh saja yang kagum dengan kepintaran temannya, memang usianya masih muda banget, tapi di kelasnya juga banyak yang lebih muda dari dia tapi tidak sepintar kawannya ini. Bukan hanya pintar tapi ia sangat dermawan dan baik hati, ia menawarkan jika ada yang ingin belajar dengan senang hati ia akan mengajarkan kembali pada teman-temannya yang belum paham dengan materi statistic.

Sontak saja, mereka semua mengacungkan jempol, bukan Cuma satu jempol ada yang bilang semua jempolnya ia mengajukan diri,

” ada ada aje emang, jempol siapa lagi yang di pinjam, masa sih jempol kakinya die”gumam dalam hati Mpok Ipeh sambil tersenyum.

Waktu dan tempat sudah di sepakati untuk ketemuan, nah hari itu Mpok Ipeh sudah mempersiapkan segala sesuatu, karena ini hari puasa ke dua jadi Mpok Ipeh kurang repot menyiapkan makanan, Mpok Ipeh bisa berangkat dengan tenang.

Saat mendengar berita duka, batin Mpok Ipeh sangat bingung sekali, kalo dia tahu aka nada ajal dijemput, tentu dia tidak akan setuju dengan hari itu. Disinilah Mpok Ipeh sadar mati, jodoh dan rezeki itu semua rahasia Allah.

“Kite ngga pernah tau kapan nyawa kite akan di panggil, sebab itu, kudu mempersiapkan diri dengan ibadah seakan kite mau mati besok, tapi kalo berusaha seakan kite mau hidup seratus tahun lagi”kata enyak Mpok Ipeh saat alamrhum masih hidup nemenin Mpok Ipeh belajar.

“aduh, gimana yeh, ane bingung?”tanya dalam hati Mpok Ipeh, sambil sedikit ia mengelap keringet di jidatnya.

Melihat kelakuan yang kurang beres, sahabat Mpok Ipeh berbisik kepadanya, namanya Mpok Hindun.

“elu kenape? kaya cacing kepanasan gitu,pasti ada yang kaga beres khan, ngomong aja napa!”seru Mpok Hindun sedikit memaksa.

Akhirnya dengan hati-hati dan berbisik, Mpok Ipeh cerita perihal kegelisahannya, ia tak mungkin meninggalkan kewajiban membantu orang yang sedang kena musibah, tapi ia juga sangat butuh ilmu yang sangat di butuhkan, karena rumah kawan-kawannya banyak yang berasal dari Bogor dan Serang, itupun tidak pernah berkumpul karena sampai detik ini belajar masih pakai daring.

“udah, elo sono pergi,ga papa, nanti elu minta tolong perwakilan di keluarga, anak lu yang gede ntu, suruh bantuin di sini, masalah elu nanti gue yang bilangain ama tetangga dan tuan rumah, moga mereka mengerti”kata Mpok Hindun memberi solusi.

Bagai seperti di siran air dingin, lega banget pikiran Mpok Ipeh, setelah dia bergantian membaca surat yasin di dekat jenazah, Mpok Ipeh pamit pada tuan rumah sambil memberikan motivasi pada keluarga yang berduka untuk sabar dan ikhlas.

Di lanjutkan besok, ya!, ada kejadian yang heboh saat pemakaman

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kejadian heboh.... wow, siap menanti...

14 Apr
Balas



search

New Post