Tagur 8 catatan awal senja
Gerimis hujan di saat gelap menghadang
Semilir angin hantarkan pujian dan syalawat
Menembus relung hati yang terdalam
Tawa dan bocah.. Yang hendak ke surau
Terhambat langkahnya karena air hujan
Satu dua langkah berjalan mereka dengan jinjit
Seribu pesan yang harus di emban
Agar sarung dan baju bersih dari kotoran
Belum lagi repotnya tangan
Menggenggam payung dan sajadah
Agar keduanya terselamatkan
Dari amukan jika terlalaikan
Pesan yang disampaikan...
Ahh bocah...
Walau sudah dipesan dengan sejuta nasehat
Di jalan aman.. Saat di tempat wudhu...
Mereka.. Hamburkan
Air di baju dan badan temannya.
Bukan bocah... Jika patuh pada peraturan
Naluri petualang...
Itu menjadi kekuatan
Untuk mencoba bertarung
Kalahkan ganasnya kehidupan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya yang sangat menyentuh perasaan dengan langkah kaki kecil.mereka menerobos hujan untuk.melaksanakan kewajiban muslim sholat
Terima kasih Bun
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih pak
Begutulah bocah. . . . kreatifitasnya seringkali kita salah artikan. . . bukan nakal, tp kreatif. . mencoba untuk mencipta yg diluar daya pikir mereka. . . seperti itulah awal lahirnya sosok genius. . . Puisi yang bagus bunda. . . salam kenal, sukses selalu untuk Bunda Siti Romlah
Terima kasih Bun.. Salam kenal juga dari Cakung jakarta timur