Tagur ke 4 ' Gelapnya malam '
Kemilau senja kini mulai meredupTerbias cahayanya
di antara dedaunan Hati yang terluka Seakan kembali hadir Bersama datangnya senja Ingin berlari Tapi kaki terantuk batu menerjang gelapnya malam Coba pejamkan mata mengukir mimpi.. Tapi Selalu hadir..
Bayangan kesedihan dan kekecewaan
Bisikkan setan.. Ukir jiwa Pada kebencian dan dendam Terdengar sayup alunan suci Tiap nadanya... Menghentakkan jiwa Kembali' diri pada nurani Menyadarkan jiwa dari api Alunan suci itu.. Diheningnya malam Membalut hati Meredamkan panas dengan dingin nya malam Alhamdulillah alaa kuli haall Terselamatkan jiwa Pada sebuah kebencian... Inalilahi wa innalillahi rojiun Satu kata.. Kembali hati pada fitrahnya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar