Barakallah atau Barikillah

Membaca artikel yang ditulis Bunda Asri Arofah, yang menanyakan terkait kata barakallah, menggugah pikiranku. Hal ini menarik bagiku, sehingga membuat aku mencari jawaban. Walau sebenarnya aku hendak istirahat, mengingat sudah pukul 23.25 WIB. Karena pertanyaan tersebut, memang menjadi pertanyaanku jua.

Menurut penelusuran tipis tipis di mbah google yang aku lakukan, kata barakallah itu dalam bahasa Arab tertulis بارك الله yang artinya Allah memberkati. Huruf kaf (ك) pada kalimat barakallah merupakan huruf fiil madi (ماضي) bukan dhomir anti. Jadi penulisan barakallah sudah benar, hanya seharusnya diikuti kalimat fikum/ lakum untuk banyak, atau fiki/laki untuk wanita (dhomir anti) atau fika/laka untuk laki-laki (dhomir antar).

Mari kita lihat hadis di bawah ini

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

“Semoga Allah memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Dawud no. 2130).

Biasanya kata barakallah diikuti kata fikum, seperti yang biasa diucapkan oleh para sahabat Nabi SAW, sebagaimana terkutip di dalam sebuah perkataan Aisyah ra riwayat Imam An-Nasa’i yang berbunyi;

أُهْدِيَتْ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ شَاةٌ فَقَالَ : اقْسِمَيْهَا وَكَانَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا إِذَا رَجَعَتِ الْخَادِمُ تَقُوْلُ : مَا قَالُوْا ؟ تَقُوْلُ الْخَادِمُ قَالُوْا : بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ تَقُوْلُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : وَفِيْهِمْ بَارَكَ اللهُ نَرُدُّ عَلَيْهِمْ مِثْلَ مَا قَالُوْا وَيَبْقَى أَجْرُنَا لَنَا

“Aku menghadiahkan seekor domba kepada Rasulullah SAW. Maka Beliau memerintahkan, “Bagi dua-lah domba tersebut (untuk disedekahkan)”. (Maka pembantu beliau pun mengirimkan daging domba tersebut) Dan telah menjadi suatu kebiasaan bagi Aisyah ra jika pembantunya telah pulang dari melakukan hal yang semisal itu, maka ia akan menanyakan, “Apa yang mereka katakan (setelah kita beri)?” Pelayanannya menjawab, “Barakallah Fikum (بَارَكَ اللهُ فِيْكُم) [semoga Allah memberkahi kalian]”. Maka Aisyah pun mengatakan, “Wa Fihim Barakallah (وَفِيْهِمْ بَارَكَ اللهُ) [semoga Allah juga memberkahi mereka], kita telah membalas doa mereka dengan doa yang semisal dan tetap bagi kita pahala atas perbuatan baik yang telah kita lakukan (memberi hadiah daging domba).

Namun demikian, pasti Abah yang memiliki kemampuan bahasa Arab mumpuni, tentu memiliki alasan terkait penggunaan kata barikillah. Mohon pencerahannya. 🙏 🙏 🙏

Sejatinya Bertanya Merupakan Keniscayaan Ketika Tidak Tahu.

Salam Perindu Literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Siti Ropiah

Barakallah atau Barikillah

Komentar

Explore

All Categories

New Post

Siti Ropiah

Barakallah atau Barikillah

Komentar

Explore

All Categories

Explore

All Categories

New Post

Tentang Gurusiana

Tambah Poin Gurusiana