Buku Media Raih Pahala Tak Terputus

Oleh: Siti Ropiah

Tantangan menulis 365 hari tanpa jeda kuikuti dengan senang hati. Pasalnya disiplin itu sulit dilakukan. Oleh karenanya mengikuti tantangan tersebut membuat diri dapat menggapai disiplin. Terlebih terdapat ancaman berupa remedi bagi yang tidak menulis walau satu hari. Sungguh hal ini membuat aku harus berhati-hati agar tidak terkena remedi.

Menulis setiap hari membuat aku harus memiliki ide. Ide kudapatkan dari apa yang kulihat, kudengar, dan kurasakan. Tepatnya ide muncul dari kejadian sehari-hari yang kualami. Seringkali ide muncul disebabkan pertanyaan mahasiswa dalam pembelajaran. Terkadang pula melihat fenomena yang terjadi di masyarakat terkait hukum Islam.

Menulis membuat aku harus membaca. Terlebih bila aku menulis terkait hukum Islam. Membaca berbagai sumber merupakan keniscayaan yang harus kulakukan agar paparan yang kusampaikan akurat adanya. Tak jarang pula kutuliskan sumber hukum Islam berupa ayat dan hadis dengan melampirkan sumber asli suatu hadis dari Maktabah Syamilah. Maktabah Syamilah merupakan aplikasi yang memuat 171 kitab hadis yang disebut mashadir ashliyah artinya bahwa hadis yang terdapat dalam aplikasi tersebut akurat, karena penulis kitab kitab tersebut merupakan perawi hadis.

Menurutku agar menulis dapat dilakukan secara konsisten caranya dengan menulis, menulis dan menulis. Aku akan menulis saat ide kutemukan. Karenanya terkadang satu hari aku menulis sampai tiga tulisan, sesuai ide yang muncul saat itu. Tulisan tersebut aku simpan. Hal ini sangat membantu saat sedang sibuk atau saat tidak ada ide.

Konsisten menulis pun kulakukan walaupun sibuk, dengan cara kutuliskan judul dan kerangkanya terlebih dahulu. Saat ada waktu luang, langsung kutulis. Bahkan terkait reportase, aku menulisnya sepanjang acara berlangsung. Sebab bila ide muncul, namun tidak langsung ditulis, khawatir menguap dan hilang begitu saja.

Namun terkadang ide tidak muncul. Maka yang kulakukan adalah membaca tulisan gurusianer atau mencari berita atau menonton televisi. Biasanya akan muncul ide setelah itu.

Subuh merupakan waktu yang tepat untu memposting tulisanan. Karena Subuh merupakan waktu yang cukup panjang dari deadline yang ditetapkan MediaGuru, yaitu pukul 24.00 WIB.

Selain alasan di atas, waktu Subuh kupilih untuk posting, karena sangat bermanfaat manakala tulisan belum siap tersebab tidak ada ide. Maka yang kulakukan membaca atau menonton telivisi. Biasanya ide akan muncul. Hingga aku tidak khawatir dengan waktu "Chinderella".

Kendala teknis seperti sinyal yang kurang bersahabat tidak begitu berpengaruh pada diriku dalam memposting tulisan. Hal ini disebabkan dua hal di atas. Aku sudah siapkan tulisan manakala ide muncul dan pemilihan waktu Subuh untuk posting membuat kendala di atas dapat diatasi.

Bagiku menulis merupakan jalan menuju surga. Karena menulis merupakan perintah Allah dalam QS Al Alaq: 4. Selain itu menulis (buku) merupakan ilmu yang akan abadi sepanjang masa dengan pahala yang tak terputus, bahkan ketika orang tersebut wafat. Seseorang dengan hasil karyanya kemudian dapat membuat orang lain berbuat baik, maka akan mendapatkan pahala yang tiada terhenti, walau si pencipta buku tersebut telah wafat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang menunjukkan jalan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya".(HR.Muslim. Lihat Maktabah Syamilah, Shahih Muslim, Juz. 3, hlm.1506, No.1893).

Bagiku manfaat menulis sungguh luar biasa. Gegara tulisan membuat hidupku berubah dan lebih baik. Tulisan mampu membuat aku berupaya menggapai kesalehan individual dan kesalehan sosial. Hal ini disebabkan apa yang ditulis merupakan hal yang baik. Terlebih aku seringkali menulis tentang hukum Islam, seperti tentang shalat, puasa, zakat, dan haji. Hal ini munculkan semangat diri untuk dapat melakukan ibadah dengan baik. Karena aku tak ingin termasuk orang yang munafik, berkata tapi tidak melakukan. Selain itu aku pun sering menulis tentang akhlak terhadap sesama. Hal ini memunculkan kesalehan sosial yang merupakan bagian dari iman.

Selain manfaat di atas, aku dapat menghasilkan karya berupa buku. Hal ini terjadi karena bergabung dengan Gurusiana dan MediaGuru. Alhamdulillah aku sudah hasilkan 8 buku tunggal dan belasan buku antologi serta dua buku proses ISBN. Kedelapan buku tunggal tersebut adalah :

1. Indahnya Poligami (Ketika Islam Dipahami secara Komprehensif) tahun 2018

2. Sang Mahacinta (2019)

3. Wasiat Wajibah Solusi Konstruksi Kewarisan Beda Agama (2020)

4. Fiqih Mawaris dalam Komparasi (2021)

5. Literasi Agama dalam Bingkai Akhlak (Aplikasi Islam Rahmatan Lilalamin) 2021

6. Hukum Perdata Suatu Pengantar (2021)

7. Fiqih Ibadah (2018)

8. Fiqih Muamalah (2019)

Sejatinya Buku Karya Abadi dengan Pahala Tak Terputus

Salam Perindu Literasi