Hasil Tidak Akan Menghianati Usaha

By Siti Ropiah

Dalam kehidupan ini, manusia memiliki kewajiban menjalankan sesuai aturan yang ditetapkan Allah. Ketetapan tersebut ditetapkan di jaman azali yang dikenal dengan istilah qada. Keyakinan terhadap qada bagi setiap muslim merupakan keniscayaan, yang menjadi rangkaian terakhir (ke-6) dari rukun iman.

Ketetapan Allah tersebut di atas merupakan program. Sementara yang terjadi (hasil) dari program tersebut dikenal dengan istilah takdir (qadar). Baik qada maupun qadar Allah, tidak ada satu pun manusia yang mengetahuinya. Oleh karenanya kewajiban manusia adalah berusaha ,yang dikenal istilah ikhtiar. Maka yang bisa dilakukan manusia adalah menerima takdirnya dengan jiwa pasrah yang dikenal istilah tawakal, (tentu setelah ikhtiar dan doa). Hal ini sesuai dengan pesan Allah dalam QS an Najm: 39

وان ليس للانسان ما سعى

"Dan bahwa manusia tiada memperoleh sesuatu kecuali apa yang ia usahakan".

Dengan keterbatasan yang dimiliki manusia di satu sisi dan kewajiban usaha di sisi lain menciptakan manusia sesuai kapasitasnya, namun Allah sudah janjikan bahwa setiap perbuatan akan mendapat balasannya. Sesuai dengan pesan Allah dalam QS Az-Zalzalah ayat 6. Demikian pula tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan selaras dengan pesan Allah dalam QS Ar-Rahman ayat 60.

Sejatinya hasil tak khan pernah menghianati usaha. Artinya yang dapat manusia lakukan ada dalam ranah usaha atau proses, sedangkan qada maupun takdir merupakan wewenang Sang Pencipta.

Salam Perindu Literasi