Siti Ropiah

Guru MA Al Ishlah Cikarang Utara Kab Bekasi Jawa Barat Alumni Uin Jakarta, nomor hp 087888623714 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Shalat Sunah Wudhu di Waktu Terlarang, Bolehkah

Shalat Sunah Wudhu di Waktu Terlarang, Bolehkah

Shalat Sunah Wudhu di Waktu Terlarang, Bolehkah

Oleh: Siti Ropiah

Shalat dilaksanakan sesuai waktunya. Hal ini telah dijelaskan dalam Al Qur'an QS An-Nisa:103

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

"...Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Shalat sunah Wudhu adalah shalat yang dilaksanakan setelah berwudhu. Namun di sisi lain terdapat waktu shalat yang terlarang. Lalu bagaimana hukum Shalat Sunah Wudhu yang dilaksanakan di waktu terlarang?

Terdapat 5 waktu yang terlarang melaksanakan shalat sunah di dalamnya, yaitu (1) sesudah shalat Subuh sampai matahari terbit, (2) ketika matahari terbit sampai setinggi tombak, (3) waktu istiwa (matahari tepat di kepala sampai tergelincir ke barat), (4) setelah Shalat Ashar sampai matahari menguning, dan (5) saat matahari menguning sampai tenggelam.

Terkait hukum melaksanakan Shalat Sunah Wudhu di waktu terlarang, terdapat dua pendapat, yaitu:

Pertama, menurut Madzhab Hanafiyah dan Hambali Shalat Sunah Wudhu harus dilaksanakan di luar waktu yang terlarang. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin. Menurutnya hanya ada 3 shalat sunah yang dibolehkan untuk dilaksanakan saat waktu terlarang tersebut, yaitu, Shalat Gerhana, Istisqa', dan Tahiyatul Masjid. Oleh karena itu, shalat Wudhu, tidak boleh dilakukan di 5 waktu terlarang.

Berdasarkan hal di atas, menurut Imam Al Ghazali (Ihya Ulumuddin) pelaksanaan shalat sunah harus memperhatikan waktu yang terlarang tersebut, jangan sampai melaksanakannya di waktu terlarang.

Kedua, menurut pengikut Imam Syafi'i, Shalat Sunah Wudhu dapat dilaksanakan kapan saja, sekalipun di waktu terlarang, tersebab merupakan shalat yang memiliki sebab. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Buya Yahya. Menurutnya hanya ada dua shalat yang masuk dalam 5 waktu terlarang yaitu shalat mutlak (tidak bernama) dan shalat yang sebabnya nyusul (shalat dulu baru pekerjaannya), seperti Shalat Umrah. Dalam Shalat Umrah, dilakukan shalat terlebih dahulu, kemudian melakukan Umrah. Untuk Shalat Umrah ini, dilarang dilakukan di 5 waktu terlarang di atas.

Sedangkan bagi shalat sunah yang memiliki sebab, maka boleh dilakukan kapan saja, pun di 5 waktu terlarang. Oleh karena itu Shalat Sunah Wudhu, boleh dilakukan kapan saja, meskipun di 5 waktu terlarang. Termasuk qadha shalat baik sunah maupun fardhu. Sebagaimana hadis di bawah ini

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي بَيْتِهَا بَعْدَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مَرَّةً وَاحِدَةً وَأَنَّهَا ذَكَرَتْ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ هُمَا رَكْعَتَانِ كُنْتُ أُصَلِّيهِمَا بَعْدَ الظُّهْرِ فَشُغِلْتُ عَنْهُمَا حَتَّى صَلَّيْتُ الْعَصْرَ

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi SAW pernah shalat di rumahnya ba’da Ashar sebanyak dua raka’at dan itu dilakukan sekali saja. Alasannya kenapa shalat tersebut dikerjakan, diberikan jawaban oleh Nabi SAW, “Sebenarnya itu adalah dua raka’at yang dilakukan ba’da Zhuhur. Namun dikarenakan kesibukan sehingga kuluput darinya hingga masuk waktu shalat Ashar.” (HR. An-Nasa’i. Maktabah Syamilah, Sunan An-Nasa'i, juz.1, h.282, No. 579).

Sejatinya Memahami Perbedaan Pendapat Menambah Khazanah Intelektual

Salam Perindu Literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar-benar memberi pencerahan, Bunda Vivi. Hatur nuhun pisan.

13 Oct
Balas

Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik

14 Oct

Tausiyah yang mencerahkan bunda. Terimakasih. Barokallahu fiik

13 Oct
Balas

Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik

13 Oct

Terima kasih pencerahannya, Bun. Salam sukses selalu.

13 Oct
Balas

Mantap Ibu Siti. Perbedaan sejatinya membuat manusia arif bijaksana.

13 Oct
Balas

Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik

13 Oct

Mantap Bunda. Sangat mencerminkan dan menginspirasi. Salam sukses selalu buat Bunda.

13 Oct
Balas

Mantul Ibu. Salam sehat dan sukses selalu. Salam literasi.

13 Oct
Balas

Sungguh indah tausyiah yang ditayangkan sehat selalu bunda Siti Ropiah.

13 Oct
Balas



search

New Post