Penulis Novel

Oleh : Siti Setyo Rini

Alhamdulillah, akhirnya aku punya keberanian untuk ikut meramaikan kehebohan dunia persilatan tulis menulis di negeri Antah Barantah ini. Karena sejatinya menjadi orang yang pintar menulis adalah cita-citaku ketika masih dalam rahim emakku. Sungguh. Namun cita-cita itu kandas hanya berbatas angan-angan saja.

Sebenarnya greget menulis muncul gegara aku selalu ditantang temanku. Mpok Mimin. Dia selalu mengatakan kalau novelnya sudah terbit dan sudah beredar di mana-mana. Sekarang dia tinggal ngecek rekeningnya di bank. Hampir tiap hari ada notifikasi klunthing-klunthing dari ponselnya tanda ada transfer masuk. Dan sekarang mpok Mimin sedang menyelesaikan buku kelimanya. Dia juga selalu teriak-teriak setiap ketemu aku atau teman-teman bahwa kami bisa juga menjadi penulis seperti dia.

Aku sih menanggapi celotehan mpok Mimin dengan santai. Meskipun ngiler juga ingin bisa seperti mpok Mimin. Sambil bersandar pada dinding dipan di kamarku, kuhirup udara dingin menyegarkan di sekeliling ruangan. Aku tiba-tiba berdiri tegak begitu mendengar namaku dipanggil oleh pembawa acara. Akupun berjalan seanggun mungkin menuju panggung seperti permintaan si pembawa acara. Kemudian aku menerima penghargaan berupa uang sebesar 50.000.000 rupiah sebagai pemenang pertama penulis novel. Kulemparkan senyum termanisku kepada semua tamu undangan dan kulambaikan tanganku bak pemenang piala citra di televisi sembari mataku mencari-cari keberadaan mpok Mimin. Tapi tidak ada. Sampai akhirnya.......... kedubrakkk... aku terjatuh dari pinggir dipan. Ternyata aku masih bermimpi menjadi penulis novel.