#TantanganGurusiana (Hari ke 85)

Umur bagi seseorang adalah hal yang bersifat pribadi. Menurut etika berkenalan kita dilarang untuk menanyakan umur seseorang. Masalah umur ini kadang bisa menyenangkan seseorang. Misalnya kita menebak umur seseorang dan ternyata lebih muda beberapa tahun pasti orang tersebut tersipu malu dan tersanjung. Orang tersebut pasti bilang masak sich sambil menunjukkan gerakan ingin bercermin. Ini menunjukkan orang tersebut senang akan tebakan ini. Sebaliknya tebakan umur pada seseorang juga bisa menimbulkan kemarahan. Misalnya kita mengatakan umur seseorang dan ternyata lebih tua beberapa tahun dari umur sebenarnya. Pasti orang tersebut akan mengatakan memang saya kelihatan tua ya? Karena ada dua akibat jika kita menyampaikan umur seseorang maka umur dipandang sebagai hal yang pribadi.

Jika kita ingin mengetahui umur seseorang jangan menggunakan tebakan tanpa dasar. Hanya tebakan atas pengamatan fisik. Fisik belum menjamin menunjukkan umur seseorang. Tebakan umur bisa dicari dengan menggunakan 2 operasi dasar matematika, yaitu perkalian dan pembagian. Matematika tidak hanya untuk menghitung uang dalam perbankan atau jual beli. Matematika adalah rajanya ilmu. Dengan matematika kita bisa seperti ahli sulap. Angka-angka bisa kita mainkan sehingga pemirsa sampai kagum. Jangan berhenti untuk mempelajari angka-angka. Angka-angka jika dipelajari lebih mendalam akan ditemukan keunikannya.

Hasil tebakan umur dengan menggunakan hitungan matematika ini menuntut kejujuran. Jangan sampai ada yang menyembunyikan data dalam proses. Maksudnya orang yang ditebak umurnya harus jujur atas proses ini. Misalnya si A akan menebak umur kawannya yaitu si B. Langkah-langkah yang dilakukan A adalah:

1. Mengatakan pada B untuk menuliskan umurnya pada kalkulator. Ingat ini rahasia! Jangan ada yang tahu selain B. B harus jujur atas angka yang menunjukkan umurnya yang telah ditulis pada kalkulator

2. Meminta B untuk mengalikan umurnya itu dengan 3367.

3. Meminta B untuk mengalikan hasil perkalian pada langkah 2 dengan 3.

4. Meminta B untuk menyalin hasil langkah 3 pada selembar kertas. Kemudian meminta B untuk menghapus semua data pada kalkulator.

5. Meminta selembar kertas tersebut.

6. Membagi angka pada kertas tersebut dengan 10101.

7. Hasil dari langkah 6 tersebut adalah umur B yang sebenarnya.

8. Mengatakan pada B umur yang telah didapatkan dengan proses ini.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Rahasianya adalah pada angka ajaib 10101. Perkalian antara 3367 dengan 3 adalah sama dengan 10101. Setiap dua digit angka yang dikalikan dengan 10101 akan menghasilkan pengulangan dua digit angka tersebut sebanyak tiga kali. Menghasilkan pengulangan yang cantik. Disinilah kuncinya. Kemudian hasil tersebut dibagi dengan 10101. Jika tidak percaya lihat contoh berikut berdasarkan langkah-langkah di atas.

1. B menulis umurnya di kalkulator dengan angka 16.

2. 16 x 3367 = 53872

3. 53872 x 3 = 161616

4. 161616 : 10101 = 16

Sudah sesuai tebakan A menghasilkan 16. Sesuai umur B yang ditulis di kalkulator.

Silakan dicoba tebakan ini pada suasana yang santai tapi ilmiah. Silakan dicoba pada waktu ada teman-teman yang menggerombol. Suasana akan berubah dari pembicaraan tidak berguna menjadi berguna tapi mengagumkan. Teman-teman pasti penasaran mengapa kok bisa. Itulah permainan nagka-angka. Dengan permainan ini akan membuat suasana menjadi tidak tegang atau membosankan. Apalagi jika dicoba pada waktu pembelajaran. Di saat siswa sudah letih dan ngantuk diberi ice breaker menebak umur ini. Semua siswa akan fokus dan tidak jadi ngantuk. Mintalah satu siswa dulu untuk maju dan guru mempratikkan langkah di atas. Dijamin siswa yang lain akan penasaran. Guru memang harus kreatif sehingga suasana pembelajaran menjadi tidak membosankan. Selamat mencoba