#TantanganGurusiana (Hari ke 216)

Pada tahun 2021 ini, politeknik negeri dengan jenjang strata satu atau diploma 4 tergabung dalam Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Kesempatan siswa SMA/SMK untuk masuk ke politeknik tersebut harus melalui jalur sesuai yang ditetapkan LTMPT, yaitu SNMPTN dan SBMPTN. Jadi sistem untuk masuk politeknik negeri ini sama dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Sistem ini dalam rangka untuk meningkatkan brand politeknik negeri.

Seringkali kita mendengar kata branding dan juga brand. Kata brand sering berkaitan dengan suatu produk. Jika kita mencari-cari makna brand pada literatur tertentu banyak ambiguitas terlebih jika diartikan dengan kondisi saat ini. Lantas apa itu brand dan branding? Kata brand dan branding ini sering dipakai pada dunia bisnis.

Istilah brand sendiri pertama kali digunakan oleh orang-orang Inggris pada abad ke-19 sebagai bentuk memberi tanda kepada hewan-hewan ternak dan juga budak dengan memberi cap besi panas pada tubuh mereka. Saat itu mereka menyebut dengan kata burn. Kemudian kata brand mulai populer digunakan oleh orang-orang Jerman dengan makna yang sama yaitu menandai sesuatu menggunakan cap besi panas, brennen.

Brand sendiri saat ini diartikan sebagai identitas diri yang membedakan antar sesama baik manusia, produk, maupun tempat. Sedangkan branding adalah sebuah kegiatan komunikasi, mempekuat, mempertahankan sebuah brand dalam rangka memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya.

Ada 5 jenis tentang branding ini, yaitu cultural branding, product branding, destination branding, personal branding, dan corporate branding. Cultural branding yaitu usaha pemberian identitas atau merk yang disesuaikan dengan keadaan reputasi, budaya, kebiasaan suatu bangsa, lokasi atau orang-orang dari daerah tertentu. Product branding yaitu pemberian identitas pada sebuah produk yang mampu memengaruhi konsumen untuk memilih produk tersebut dibandingkan produk pesaing lainnya. Jenis ini biasanya hanya berfokus pada hasil produk saja, bukan korporasi secara keseluruhan. Destination branding yaitu menggambarkan identitas suatu kota, daerah, negara, atau wilayah tertentu. Jenis ini biasanya digunakan dalam mempromosikan suatu wilayah untuk kebutuhan pariwisata atau pun bisnis. Personal branding yaitu usaha yang digunakan oleh perseorangan untuk menjadikan diri mereka sebagai brand yang dikenal dan diingat sehingga memiliki penilaian atau pandangan tersendiri dari masyarakat umum. Corporate branding yaitu aspek branding dari sebuah perusahaan yang dimulai dari produk yang ditawarkan hingga kontribusi pegawai perusahaan terhadap masyarakat.

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa branding adalah dalam usaha untuk menunjukkan eksistensi dengan identitasnya masing-masing untuk dikenal masyarakat umum. Semakin brandnya tinggi berarti masyarakat semakin mengenal dan menggunakannya. Sebaliknya jika masyarakat tidak mengenalnya berartinya memiliki brand yang rendah. Dalam rangka itulah suatu perusahaan, wilayah, atau lembaga selalu mempromosikan eksistensinya yang meliputi visi, misi, proses, logo, layanan sehingga dikenal masyarakat.

Seperti halnya politeknik negeri bergabung dengan LTMPT bertujuan untuk meningkatkan brandnya sehingga dikenal oleh masyarakat. Siswa sebagai konsumen akan mengenal dan memelajari perguruan tinggi dan politeknik negeri untuk dipilih dalam rangka proses SNMPTN dan SBMPTN. Dengan demikian nama politeknik akan lebih dikenal dengan tergabung dalam LTMPT.