Ikatlah Ilmu dengan Tulisan
#TantanganGurusiana (Hari ke 141)
Manusia sering dilanda lupa. Baru ingat, 5 menit kemudian sudah lupa. Misalnya ingat akan mengerjakan sesuatu, kemudian lupa. Akhirnya mengingat-ingat, tadi mau mengerjakan apa. Kadang lupa juga menguntungkan. Mengalami kejadian yang memalukan, pasti akan serba salah dan bingung. Kemudian kok lupa, pasti akan menyenangkan. Namun karena lupa inilah seseorang menjadi kecewa. Karena lupa juga menjadikan pekerjaan tidak lancar.
Penyakit lupa ini juga bisa dijadikan alasan oleh seseorang. Jika alasan lupa dikeluarkan maka harus bagaimana lagi. Sudah tidak ada kelanjutannya untuk bertanya. Akhirnya jika ada kesalahan maka alasan yang muncul adalah lupa. Ini menjadi alasan klasik. Mengapa kalian tidak membawa buku tulis? Siswa menjawab lupa. Guru pasti tidak bisa menelusuri dengan jawaban itu. Guru akhirnya memberi saran sebagai solusi. Supaya tidak lupa maka buku harus disiapkan pada malamnya.
Seseorang yang belajar terus, ada yang mengistilahkan akan menjadi “bodoh”. Ilmunya bertambah terus maka ilmu yang lama menjadi lupa. Ilmu yang lama tidak disentuh lagi. Jika membutuhkan ilmu yang lama, baru mengingat-ingat lagi. Akhirnya pekerjaan menjadi lama. Tidak cepat sesuai waktu mempelajari ilmu tersebut.
Lupa akan ilmu yang lama ada obatnya. Obat tersebut adalah dengan menulis ilmu tersebut. Jika sudah ditulis, kapanpun akan digunakan tinggal membuka tulisan tersebut. Jadi obat penyakit lupa adalah tulisan. Misalnya saat ini mempelajari ilmu bagaimana mengubah Test/Quiz ke Assessment pada Schoology. Saat itu mahir dengan cepat hafal langkah-langkahnya. Selama 3 bulan, ilmu tersebut sudah tidak digunakan. Sekarang membutuhkan ilmu tersebut. Ternyata apa yang terjadi? Lupa langkah-langkahnya. Akhirnya mengotak-atik kembali.Trial and error lagi. Pastinya membutuhkan waktu yang lama. Namun jika ilmu tersebut ditulis dan misalnya disimpan dalam blog, tinggal buka blog dan membaca. Tidak perlu mencoba-coba lagi. Tapi langsung praktik dari membaca tadi. Tidak memerlukan waktu yang lama. Tulisan menjadi penting saat itu.
Belajar satu ilmu dan belajar ilmu yang lain. Muncul ilmu baru lagi. Akhirnya bertumpuk-tumpuk ilmu. Tanpa ditulis akhirnya ilmu tersebut menjadi hilang. Yang ada hanya ilmu yang terbaru. Ilmu yang lama menjadi hilang. Jika ilmu-ilmu tersebut ditulis maka tidak ada ilmu yang hilang. Ikatlah ilmu dengan tulisan. Ilmu yang banyak menjadi tumpukan tulisan. Tumpukan tulisan akhirnya bisa menjadi buku.
Manusia mempunyai ingatan yang terbatas. Untuk itu diperlukan tulisan yang bisa dibaca. Dengan dibuat tulisan, ilmu tersebut juga akan dibaca orang lain. Akhirnya akan bermanfaat untuk orang lain juga. Orang yang menulis telah tiada namun tulisannya masih dibaca oleh orang lain. Tulisan menjadi dikenang walaupun penulisnya telah tiada.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab tulisannya bu..salam sukses selalu
Terima kasih pak. Salam sukses