#TantanganGurusiana (Hari ke 217)

Dalam suatu komunitas yang beranggotakan banyak orang pasti banyak pemikiran yang berbeda-beda. Suatu komunitas pasti ada pemimpin sebagai orang yang mengoordinir jalannya komunitas tersebut. Seorang pemimpin pasti akan membuat kebijakan untuk kelancaran komunitas tersebut. Kebijakan tersebut akan mengimbas pada anggota sebagai pelaku. Dengan kepentingan yang berbeda-beda, kebijakan tersebut akan menuai pro dan kontra. Pihak yang pro akan mendukung kebijakan tersebut. Pihak yang kontra akan mengajukan sanggahan. Bagaimana sikap yang baik sebagai pihak yang kontra?

Mengajukan sanggahan berarti melakukan kritik terhadap kebijakan. Lebih tegas lagi bahwa ada ketdaksesuaian atau tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Mengkritik kebijakan tidaklah salah. Bisa jadi kebijakan tersebut memang tidak sesuai. Menyampaikan kritik bisa dilakukan pada forum. Forum bisa dihadiri oleh pimpinan dan anggota. Kritikan yang disampaikan akan didengar oleh semua anggota. Bisa juga anggota akan menyetujui kritik tersebut. Kritik yang disampaikan akan menuai setuju dan dan tidak setuju dari anggota juga. Ini manfaatnya jika kritik disampaikan pada situasi forum yang dihadiri anggota. Lain lagi jika kritik hanya disampaikan secara pribadi atau tanpa disampaikan namun melakukan aksi sebagai protes.

Kritik sangat diperlukan terhadap kebijakan untuk mengatasi suatu permasalahan. Orang yang melakukan kritik berarti orang tersebut peduli terhadap permasalahan tersebut. Orang yang tanpa respon bisa diartikan setuju dan tidak setuju, bisa juga tidak ada peduli. Tanpa kepedulian terhadap masalah yang dihadapi, orang tidak akan mengetahui seluk beluk permasalahan. Ketidaktahuan ini membuat orang tidak begitu menanggapi tentang kebijakan yang disampaikan pimpinan. Orang yang setuju dengan kebijakan bisa jadi diekspresikan dengan membantu menjawab pertanyaan yang disampaikan anggota. Orang yang bertipe seperti ini berarti menguasai permasalahan dari sudut pandangnya. Mungkin juga bisa berbeda dengan sudut pandang orang yang mengajukan kritik.

Seseorang yang mengajukan kritik pasti mempunyai dasar. Dasar tersebut bisa berupa data-data yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Dengan dasar tersebut pastilah orang tersebut akan mempunyai solusi terhadap permasalahan. Solusi itu kemungkinan berbeda dengan kebijakan yang disampaikan pimpinan. Sangatlah benar dan tepat jika orang yang mengajukan kritik juga disertai dengan solusi berdasarkan data-data yang telah diketahui.

Solusi adalah penyelesaian dalam suatu permasalahan. Untuk mengatasi permasalahan diperlukan pemikiran dari banyak orang. Dengan banyaknya pemikiran maka pandangan terhadap permasalahan menjadi holistik. Kebijakan sebenarnya sudah merupakan solusi terhadap permasalahan. Namun kebijakan tersebut belum bisa memuaskan semua anggota. Bisa saja hanya sebagian kecil anggota saja yang terpuaskan dengan kebijakan tersebut. Untuk itulah diperlukan orang-orang yang peduli dengan mengajukan kritik dan solusi. Ini akan membantu berjalannya roda komunitas dalam perputarannya. Sangat membantu juga pada pemimpin selaku koordinator berjalannya komunitas, asalkan pemimpin tersebut bersikap terbuka terhadap kritik dan saran. Seorang pemimpin harus memahami bahwa orang yang mengajukan kritik berarti orang tersebut peduli terhadap permasalahan komunitas. Seorang pemimpin jangan beranggapan adanya rasa suka dan tidak suka dari anggota terhadap dirinya. Pemimpin harus bekerja demi kepentingan komunitas. Adanya kritik dan solusi akan menumbuhkan perubahan dalam gerak langkah komunitas. Dengan demikian antara kritik dan solusi harus berjalan seimbang.