Siti Sriyatun

Lahir dan menetap di Rembang, 14 September 1973. Alumni S1 IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Matematika tahun 1997dan S2 Universitas Negeri Semarang (UNNE...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lupa atau Jujur?
Dokumen Google

Lupa atau Jujur?

#TantanganGurusiana (Hari ke 222)

Sering kita mengdengar orang mengatakan bahwa orang itu tempatnya salah dan lupa. Ucapan itu muncul karena orang tersebut ingin mengajukan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan. Namun beda lagi dengan mengatakan lupa sebagai alasan karena ridak melakukan aktivitas misalnya mengirim tugas. Itu hanya sekedar menjawab sebagai alasan atau karena benar-benar lupa.

Siapa pun pasti pernah mengalamil lupa. Anak muda dan orang tua sehat pun dapat sering lupa, mulai dari hal-hal kecil hingga besar, misalnya lupa mengerjakan PR, lupa membawa buku, dan lain-lain. Karena lupa bisa menyerang siapapun maka lupa ini sering dijadikan kambing hitam untuk orang yang bersalah. Lupa sebagai sifat manusia sebaiknya diberantas sehingga tidak menjadi kambing hitam. Orang yang bertanya kenapa tidak mengerjakan PR, kemudian dijawab dengan mudahnya mengatakan lupa, itu membuat hati terasa diiris. Orang yang bertanya akan menjadi mati kutu tidak dapat melanjutkan pertanyaan berikutnya.

Penanganan mudah mengatakan lupa harus disiapkan. Penanganan ini diawali dengan mencari penyebabnya. Mengatakan lupa ini dimungkinkan akan semakin semarak. Semarak ini terjadi karena pembelajaran dilaksanakan secara daring. Guru dan siswa tidak bertemu. Guru tidak bisa mengecek kebenaran apa yang diucapkan siswa. Benar-benar memang salah atau hanya karena tidak melakukan kemudian menjawab lupa. Mengatakan lupa menjadi andalan siswa dikala gurunya sedang menagih pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Bagaimana guru bersikap tentang hal itu?

Guru pasti selalu berpikir positif. Dalam pikiran guru tidak ada rasa mencurigai siswa atas jawaban lupa. Namun jika hal ini dilakukan oleh siswa berulang kali, maka guru akan bertindak tegas. Tidak mungkin lupa muncul terus setiap ada tagihan pekerjaan. Semestinya lupa sekali akan dijadikan pembelajaran. Tidak akan mengulangi pekerjaan tidak mengerjakan tugas karena lupa. Jika berulang kali guru harus mencurigai dan menginvestigasi. Hal ini dimungkinkan karena siswa sengaja tidak mengerjakan tugas. Setelah dilakukan memberi beberapa pertanyaan pada siswa tersebut maka akan terlihat kebohongannya. Akhirnya terbongkar bahwa bukannya lupa yang menjadi penyebabnya. Lupa hanya diucapkan sebagai alasan.

Pembelajaran memang diakhiri dengan tugas. Jika belum mengerjakan sampai batas waktu yang telah ditentukan, sebaiknya sampaikan alasannya dengan jujur. Tidak baik jika mengandalkan lupa. Dengan ucapan lupa akan membuat penanya menjadi marah. Sebaliknya jika disampaikan alasannya pasti guru akan memberi solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun dengan mengatakan jujur akan alasan tersebut harus dijadikan pembelajaran dan tidak akan mengulangi lagi.

Lupa yang sering dilakukan berulang kali perlu dilakukan penanganan. Dimungkinkan ada gangguan pada otaknya. Ini berarti ada gangguan terhadap kesehatan mentalnya. Ingat dan lupa merupakan dua sifat yang saling kontradiktif, akan tetapi dimiliki oleh setiap manusia. Di sisi lain, sifat lupa menjadi anugerah bagi manusia. Ketika manusia memikirkan satu objek, maka di saat itu pula objek-objek lain dilupakan. Jika saja dalam satu waktu seluruh objek yang pernah dilihat tetap diingat dalam waktu yang bersamaan, maka tentulah manusia akan mengalami kesulitan dalam berpikir dan bertindak. Namun di sisi lain, lupa justru menjadi sifat negatif yang dapat mendatangkan berbagai persoalan dan termasuk menjadi salah satu gangguan mental.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post