Mencari X Y Z
#TantanganGurusiana (Hari ke 157)
Apa yang terpikirkan dalam benakmu tentang matematika? Langsung cepat memjawab bahwa matematika itu mencari X Y Z. Itulah yang diingat orang di kala menjadi siswa. Mengerjakan soal matematika pasti disuruh mencari X Y Z. Setelah X Y Z ketemu akan memunculkan rasa puas atas hasil kerjanya. Meskipun setelah dikoreksi guru ternyata salah. Kesalahan terjadi karena kurang teliti dalam perhitungan. Alur mengerjakan benar namun menghitungnya ada kesalahan. Akhirnya jawaban menjadi tidak benar. Nilai yang diperoleh menjadi tidak sempurna.
Itulah matematika. Matematika selalu berhubungan dengan variabel. Waktu di bangku sekolah dasar, siswa belum mengenal variabel. Siswa hanya mengerjakan perhitungan mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Sebenarnya sudah ada variabel dalam soal tersebut, namun tidak disampaikan oleh gurunya. Guru hanya memberitahukan untuk mencari nilai X dalam soal penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa langsung mudah dan cepat untuk menjawabnya. X yang akan dicari itulah namanya variabel. Jadi variabel adalah suatu peubah/pemisal/pengganti dari suatu nilai atau bilangan yang biasanya dilambangkan dengan huruf/simbol. Dengan adanya variabel ini akan membentuk kalimat matematika atau model matematika. Kalimat matematika tidak dapat dinilai kebenarannya. Jika variabel diganti suatu angka maka kalimat matematika baru akan mempunyai nilai kebenaran. Nilai kebenarannya ada dua yaitu benar atau salah, tidak bisa keduanya. Jika sudah bisa dinilai kebenarannya maka bisa disebit dengan pernyataan. Dalam menyelesaikan soal cerita kita harus menggunakan variabel dan model matematika.
Dengan adanya variabel ini ternyata banyak siswa yang menjadi tidak suka matematika. Jika hanya menghitung dengan operasi perhitungan dengan cepat siswa dapat mengerjakan. Namun untuk soal yang memuat permasalahan yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, banyak siswa yang tidak suka lagi pada matematika. Siswa bisa mengerjakan soal cerita namun penyelesaiannya tidak runtut. Siswa tidak mau menggunakan variabel. Kebiasaan menggunakan variabel ini akan bermanfaat untuk mempelajari matematika pada tingkat atasnya.
Langkah pertama siswa dalam mengerjakan soal cerita adalah menentukan variabel. Kemudian dimisalkan dengan sebuah huruf atau simbol. Selanjutnya membuat model matematika sesuai dengan soalnya. Dari model tersebut kemudian diselesaikan sehingga menemukan nilai variabelnya. Langkah terakhir siswa menginterpretasi soal tersebut. Jika baru menemukan nilai variabel itu belum selesai. Siswa harus bisa menginterpretasikan nilai variabel dengan soal yang dimaksud. Inilah yang sering dilupakan oleh siswa. Setiap mengerjakan soal cerita pasti berhenti sampai ketemu nilai variabelnya saja.
Siswa sekolah dasar sangat suka matematika. Akhirnya nilai yang diperoleh selalu sempurna. Dengan cepat siswa itu melakukan perhitungan. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang hasilnya dimulai dari bilangan terkecil sampai ratusan ribu begitu cepat menemukan hasilnya. Itu adalah perhitungan nyata. Namun setelah muncul yang abstrak dengan adanya variabel, siswa menjadi agak kesulitan. Selanjutnya di jenjang sekolah menengah selalu ketemu dengan X Y Z. Matematika sekolah menengah sudah menuju ke hal-hal yang abstrak. Kejadian siswa masa sekolah dasar sangat suka matematika namun sesudah menginjak sekolah menengah menjadi berbeda. Siswa banyak yang tidak seperti masa sekolah dasarnya. Siswa memiliki nilai sempurna untuk matematika di sekolah dasarnya. Namun pada waktu sekolah menengah menjadi kewalahan dan akhirnya menjadi tidak suka matematika hanya karena mencari X Y Z.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar