Siti Sriyatun

Lahir dan menetap di Rembang, 14 September 1973. Alumni S1 IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Matematika tahun 1997dan S2 Universitas Negeri Semarang (UNNE...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Profil Siswa
Guru dan siswa lebih akrab

Mengenal Profil Siswa

#TantanganGurusiana (Hari ke 31)

Ada 4 kompetensi guru yang harus dikuasai, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Setiap kompetensi tersebut mempunyai indikator-indikator yang dapat dijadikan sebagai pedoman. Sebagai seorang guru pasti sudah pernah membaca indikator-indikator tersebut. Semua perilaku guru diharapkan sesuai dengan indikator-indikator tersebut. Semua indikator mempunyai rentang nilai jika digunakan untuk proses penilaian kinerja guru.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang khas. Kompetensi inilah yang membedakan profesi guru dengan profesi yang lainnya. Dengan demikian kompetensi pedagogik mutlak harus dikuasai seorang pendidik. Tingkat kompetensi ini akan menunjukkan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Kompetensi ini diperoleh dengan tidak tiba-tiba, namun melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis. Kompetensi ini juga didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari seorang pendidik.

Kompetensi pedagogik guru mata pelajaran mempunyai 7 aspek dengan 45 indikator. Salah satu aspek adalah menguasai karakteristik peserta didik. Guru harus mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya. Ada 6 indikator pada aspek ini, yaitu

1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,

2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,

3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,

4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,

6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

Di sini jelas bahwa mengenali karakteristik dan potensi peserta didik merupakan komponen pertama dalam kompetensi pedagogi, tetapi seringkali terlupakan oleh seorang pendidik. Memang tidak mudah untuk mengenali karakter dan potensi pada setiap peserta didik, tapi hal ini sangatlah mungkin.

Langkah awal untuk melaksanakan aspek menguasai karakteristik peserta didik yaitu mengenal diri peserta didik. Ada pepatah mengatakan jika tak kenal maka tak sayang. Tanpa mengenal peserta didik mana mungkin guru akan mengetahui permasalahan siswa. Adapun sebagai langkah awal sebelum pembelajaran dimulai sebaiknya guru meminta profil siswa sebagai cara mengenal siswa. Dengan mengetahui profil siswa maka guru akan mengetahui latar belakang siswa dari berbagi aspek. Untuk itu profil siswa dibuat selengkap mungkin. Setelah siswa mengumpulkan profil dan dibaca oleh guru maka rekam siswa akan masuk ke daya ingat guru. Dengan cara ini akan lebih membantu guru untuk mengenal siswa. Adapun profil siswa yang diminta tentang data pribadi yang meliputi nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat asal, alamat sekarang, nomor telp rumah atau HP, media sosial yang dimiliki, hobi, prestasi yang pernah dicapai, dan jumlah saudara. Selain itu juga diminta untuk mengisi data orang tua/wali.

Dengan mengetahui profil siswa tersebut, kita sebagai guru akan mengetahui detail diri siswa dan akan lebih mudah mengenalnya. Misalnya ternyata siswa kita adalah anak dari teman kita. Pasti dengan tahu profil tersebut kita akan langsung hafal siswa tersebut. Lain lagi jika guru ttidak mengetahui profil siswa. Guru akan tahu jika siswa tersebut adalah anak teman setelah penerimaan rapor. Sehingga guru menjadi tidak hafal. Jadi dengan mengetahui profil siswa guru akan lebih mudah untuk menghafal siswa. Selain itu guru sudah mempunyai data siswa jika ada permasalahan tentang siswa tersebut. Dengan mengetahui profil siswa akan membantu meningkatnya kompetensi pedagogik.

Selama ini yang mempunyai profil siswa adalah guru bimbingan konseling (BK). Guru BK akan menggunakan profil siswa untuk membuat konsep bimbingan yang tepat dan menganalisis permasalahan peserta didik. Jika yang mengetahui hanya guru BK, padahal guru BK jarang bertatap muka dengan siswa. Hal ini tidak akan membantu dalam proses pembelajaran. Tetapi jika guru mata pelajaran mengetahui profil siswa jelas akan dapat membantu proses pembelajaran. Guru dapat menggunakan model pembelajaran yang sesuai setelah menganalisis profil siswa. Guru dapat membantu siswa dalam permasalahan pembelajaran. Guru menjadi akrab pada siswa karena guru mengenalnya. Siswa menjadi tidak takut pada guru karena adanya keakraban. Setelah siswa tidak takut pada guru maka siswa juga tidak takut pada mata pelajaran yang diajarkan. Harapannya siswa menjadi suka pada mata pelajaran tersebut dan semangat untuk belajar. Akhirnya akan dapat meningkatkan proses pembelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post