Siti Sriyatun

Lahir dan menetap di Rembang, 14 September 1973. Alumni S1 IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Matematika tahun 1997dan S2 Universitas Negeri Semarang (UNNE...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ujilah Apa yang Kau Ajarkan
Dokumen Google

Ujilah Apa yang Kau Ajarkan

#TantanganGurusiana (Hari ke 218)

Untuk mengetahui kemampuan pemahaman setelah diberi informasi maka seseorang perlu diberikan asesmen. Asesmen yang diberikan sekitar informasi yang telah diberikan. Ini artinya terjadi timbal balik. Memberi dan menguji apa yang telah diberikan sebagai bentuk pengecekkan sudah paham atau belum. Pengecekkan ini pasti akan diperoleh hasil yang berbeda-beda. Ada yang sempurna dan ada yang tidak. Jika diperoleh sempurna berarti sudah menguasai informasi dengan benar. Jika belum sempurna berarti belum sepenuhnya menguasai informasi.

Salah satu dalam proses pembelajaran adalah proses pemberian pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses tersebut terjadi interaksi antara siswa dan guru. Interaksi tersebut bisa berupa tanya jawab, ceramah, diskusi, game, dan praktik. Interaksi ini bertujuan sebagai jalan untuk mentransfer pengetahuan sehingga bisa sampai ke pada siswa. Dalam interaksi ini guru harus bekerja keras dengan berbagai cara sehingga siswa mampu mencerna pengetahuan tersebut. Diharapkan juga dalam interaksi tersebut muncul berpikir kritis dan kreatif. Jika muncul berpikir kritis berarti pengetahuan telah berkembang dalam diri siswa. Siswa sudah bisa menghubungkan apa yang diberikan guru dengan pengetahuan yang sudah dipunyai. Setelah muncul kritis diharapkan juga berlanjut ke kreatif. Kreatif berarti siswa dapat mengembangkan pengetahuan itu dengan materi yang lain sehingga tercipta sesuatu. Jika sesuatu yang tercipta itu merupakan hal baru maka dalam diri siswa sudah muncul inovatif.

Untuk mengetahui semua apa yang telah diberikan dari guru kepada siswa maka guru perlu untuk memberikan asesmen. Asesmen bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa. Mengukur berarti akan didapatkan hasil ukuran standar kemampuan siswa tersebut. Kemampuan siswa berbeda-beda dalam mencerna pengetahuan yang telah diberikan. Untuk itu hasil yang diperoleh dari asesmen juga akan berbeda-beda dari setiap siswa. Ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai daya pikir yang berbeda-beda.

Asesmen yang diberikan kepada siswa harus seputar pengetahuan yang yang telah diberikan guru. Asesmen itu bertingkat berpikirnya. Ada yang memerlukan tingkat berpikir rendah, sedang, dan tinggi. Berpikir rendah, sedang, dan tinggi dapat dilihat dari tingkat kesulitan soal. Tingkat kesulitan soal ada 3 yaitu mudah, sedang, dan sukar. Asesmen yang diberikan berupa soal dengan 3 tingkat kesulitan tersebut dengan proporsi lebih banyak yang mudah. Pedoman ini dapat digunakan sebagai standar akan diperolehnya pengukuran yang minimal. Soal yang bertingkat sukar dengan harapan bisa dikerjakan oleh siswa yang bisa mencapai di atas pengukuran minimal.

Semua soal baik yang bertingkat kesulitan mudah, sedang, sukar semua bersumber dari pengetahuan yang telah diberikan. Jika ada yang menyimpang dari pengetahuan yang telah diberikan berarti asesmen tidak sinkron. Hasil yang diperoleh tidak mencerminkan kemampuan dari pengetahuan yang diberikan. Asesmen sebagai pengujian materi yang telah diberikan harus benar-benar berisi soal-soal yang sesuai dengan pengetahuan yang telah diberikan. Jika tidak berarti pemberi asesmen tersebut telah mendholimi siswa.

Asesmen yang diberikan kepada siswa harus direncanakan terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari menyimpangnya asesmen terhadap pengetahuan yang telah diberikan. Perencanaan asesmen meliputi asesmen pembelajaran dan mendidik. Asesmen pembelajaran berupa soal-soal untuk mengukur pengetahuan. Asesmen mendidik berupa pengamatan untuk mengukur sikap. Dalam asesmen proses pembelajaran, guru tidak boleh hanya sepihak. Ini berarti guru tidak boleh hanya memberikan penilaian pengetahuan saja. Penilaian mendidik tidak boleh dilupakan. Dengan demikian dengan asesmen ini guru akan mengetahui bagian mana materi yang sudah dan belum dikuasai siswa, menemukan kesulitan siswa sehingga guru dapat mencari alternatif penyelesaiannya, dan untuk mengetahui kecakapan, minat, motivasi, bakat, dan sikap siswa terhadap program pembelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post