Siti Suharni Simamora

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Anggrek Kebutan (Ascocentum miniatum)

Anggrek Kebutan (Ascocentum miniatum)

Selanjutnya kita akan membahas tentang anggrek kebutan. Anggrek kebutan atau nama latinnya Ascocentum miniatum adalah spesies anggrek yang ditemukan di Assam, Laos, Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Di Indonesia, spesies ini dilindungi karena salah satu jenis anggrek langka. Dan dapat ditemukan di pulau Jawa dan Sumatra.

Ciri-ciri kebutan berupa monopodial (satu batang tumbuh terus-menerus), akan tetapi sesudah mempunyai batang panjang, maka akan tumbuh anakan-anakan baru dari ruas-ruas batang yang siap menjadi rumpun baru. Anakan-anakan baru akan membentuk koloni baru dengan jumlah bisa mencapai 5 sampai 10 batang.

Anggrek kebutan bersifat epifit (menempel di pohon sebagai tanaman pelindung dengan ciri khas tanaman ini tidak mengambil makanan dari pohon inangnya seperti kebanyakan tanaman lainya). Habitat dan penyebarannya pada lingkungsn berhawa panas dan sedang di hutan terbuka. Di beberapa daerah di Indonesia, anggrek ini banyak tumbuh di hutan jati, pohon asam, hutan samba, dan daerah perkebunan.

Bunga anggrek kebutan apabila mekar akan memberikan aroma yang wangi dengan warna yang mencolok, yaitu oranye atau kuning sehingga banyak diburu para pencinta anggrek. Berbeda dengan jenis anggrek lainnya, anggrek ini memiliki bentuk bunga yang kecil dan menyatu di dalam satu tangkai. Jika ingin memeliharanya, kita dapat menyimpan anggrek kebutan di area yang redup atau di bawah pohon dan pastikan kelembapan tetap terjaga.

Apabila menggunakan media yang berbeda-beda mulai dari pot, batang kayu, pakis tempel sampai di batang-batang pohon hidup. Kelebihannya, jika ditanam pada media kayu hidup, tanaman ini akan tumbuh sempurna dan cepat berbunga. Pola tumbuh tentu akan berbeda saat ditanam di pot yang bisa dipakai antara lain: potongan kayu, pecahan genteng, kulit pinus, pakis, bahkan potongan akar bambu, dan kain lapuk. Akan tetapi media-media tersebut tidak menyimpan kelebihan air terlalu lama.

Perjalanan, 24 Februari 2021

#Tantangan Menulis, 365-313 Hari

#Kereta Api#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post