Siti Suhelni

Kelahiran Medan generasi tahun 80'an merupakan sulung dari tiga bersaudara. Menjadi guru merupakan cita-cita sejak SMP. Dan Alhamdulillah dengan segala pu...

Selengkapnya
Navigasi Web

2. Si Sulung yang didambakan

Tantangan menulis hari ke-3

Jumat, 17 Januari 2020

1. Si Sulung yang didambakan

Di pinggiran Kota Medan, Desember 1982

Terlahir tiga puluh tujuh tahun yang lalu menjadi anak sulung dari tiga bersaudara merupakan hal yang membahagiakan di kala kecil. Aku lahir dari pasangan Bapak dan Ibu. Bapak ku berusia 35 tahun dan Ibu ku berusia 20 tahun di saat mendapatkan anak pertama mereka. Mungkin bagi sebagian orang, Bapak ku terlambat menikah sehingga Bapak khawatir kalau tidak bisa mendapatkan keturunan. Namun berkat kuasaNya, Allah mengamanahkan diriku kepada Bapak dan Ibu. Bapak ku awalnya bekerja sebagai tukang sapu gudang di sebuah pelabuhan kota yang terkenal dengan kota baharinya. Bapak dan Ibu ku berjodoh dan dipertemukan oleh Allah melalui perantaraan pamannya.

Bapak merupakan keturunan Jawa kelahiran Deli. Nenek moyang atau kakek dan nenek bapak sudah sejak zaman kolonial hijrah ke Sumatra mereka merupakan tenaga kontrak pada zaman itu atau sejarah mencatatnya sebagai tenaga kerja paksa “rodi” yang bekerja pada kebun tembakau di Tanah Deli. Sehingga bapak adalah orang jawa yang belum pernah ke Jawa sampai sekarang. Kemudian orang-orang menyebutnya dengan “Pujakesuma” Putra Jawa Kelahiran Sumatra”

Sedangkan ibuku adalah perempuan biasa sebagai ibu rumah tangga. Mereka adalah sama-sama perantau yang ingin mengubah nasib berangkat dari kampung halaman menuju kota untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Sebelum bertemu dengan Bapak dan menikah. Ibu adalah sebagai pengasuh anak dari eteknya “adik perempuan angguik “ . Anak yang diasuh oleh ibu merupakan anak angkat eteknya karena ia tidak mempunyai anak sampai usia lanjut. Ibu ku adalah orang Minang asli yang berasal dari kaki Gunung Pasaman, di sebuah kampung yang diapit antara dua buah bukit kecil yaitu Bukit Nuang dan Bukit Baniang kalau sekarang masuk dalam wilayah Kec. Simpati (Simpang Alasan Mati) ibu ku berasal dari Nagari Alahan Mati. Jadi aku anak perpaduan antara dua suku yakni Suku Jawa dan Suku Minang bisa dipakai kedua-duanya. Kalau dalam sistem kekerabatan minang aku diterima menurut suku ibu ku yakni Melayu. Dan menurut kekerabatan suku Jawa aku juga diakui sebagai orang Jawa.

Kehidupan masa kecil ku cukup bahagia walaupun dengan penghasilan pas-pasan dari Bapak. Setiap sore selepas pulang dari bekerja Bapak membawaku jalan-jalan keliling kota dengan menumpang becak dayung khas kota Medan. Dan tidak lupa membeli balon sebagai mainan kesukaan ku di waktu kecil.

Setelah aku lahir penghasilan Bapak mengalir deras kata orang anak membawa rezki. Hal ini terbukti dengan diangkatnya Bapak sebagai Kepala Gudang di Pelabuhan. Walaupun Bapak hanya tamat SMP yang tidak mempunyai ijazah karena saat itu tidak ada uang untuk mengambil ijazah ke yayasan tempat Bapak bersekolah. “Uangnya untuk beli beras, nduk” kata Bapak saat aku menanyakan hal itu. Tetapi tulisan Bapak sangat bagus dan rapi seperti yang ku lihat di buku catatan hariannya kala aku telah pandai membaca. Maka kebahagiaan itu berimbas kepada ku sampai usia ku menjelang tiga tahun. Menurut Ibu keluarga kecil kami hidup berkecukupan walaupun tinggal di rumah kontrakan yang berkamar satu dan kamar mandi yang terpisah jauh dari rumah induk.

Seperti kebanyakan batita seusia ku, ibu bercerita aku merupakan anak yang aktif dan sangat suka bermain-main tanah, sehingga kata ibu perut ku buncit. Setelah diperiksa ke Posyandu ternyata aku cacingan bahkan kata ibu cacing perut sempat keluar dari mulutku dan juga keluar melalui jalan belakang. Kalau aku mengingat sendiri rasanya geli dan jijik akan hal itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post