Siti Suhelni

Kelahiran Medan generasi tahun 80'an merupakan sulung dari tiga bersaudara. Menjadi guru merupakan cita-cita sejak SMP. Dan Alhamdulillah dengan segala pu...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibuuu.........

Ibu engkaulah wanita yang mulia, derajatmu tiga tingkat dibanding Ayah.

Itulah larik lagu yang sering dinyanyikan oleh anak laki-lakiku. Hatiku begitu terenyuh setiap kali mendengarkan syair itu. Aku adalah seorang ibu yang bekerja di luar rumah yang mempunyai dua orang anak, ya seorang ibu yang berperan ganda. Terkadang dalam keseharianku, timbul tantangan untuk melakoni dua peran ini sekaligus. Namun dengan semangat dari dalam diri yang kuat, sehingga aku dapat menjalaninya dengan senang hati.

Dipenghujung tahun ini, 2015, bulan Desember ada dua moment yang menjadi catatan di dalam pikiranku. Pertama, lima Desember merupakan tanggal kelahirannku dan kedua, dua puluh dua Desember adalah hari Ibu, yang mana seluruh dunia merayakannya. Aku akan mengambil moment yang kedua yaitu tentang Hari Ibu dan peranan ibu.

Anakku, Ibumu ini bukanlah seorang ibu yang sempurna. Ibu merasa banyak kekurangan ibu di dalam mengasuh, membimbing, dan menjagamu. Terkadang ibu memarahimu tanpa alasan yang tepat, walaupun sebenarnya ibu tahu marah bukanlah cara yang baik dalam mendidik anak. Seharusnya ibu bertutur kata halus dan lembut kepadamu walau dengan kondisi dan situasi apapun. Namun keadaan ini kadang menjadi sulit di saat ibu merasa lelah dan penat.

Hingga suatu hari saat engkau akan menghadapi ulangan akhir semester, engkau asyik bermain hingga sore baru pulang ke rumah. Saat itu ibumu ini memarahimu, mungkin kata-kata ibu tidak pantas untukmu. Anakku, engkau ibu suruh belajar setiap hari dan ibu berucap, ”jika anakku berhasil menjadi juara satu, ibu akan membelikan sepeda untukmu” engkau berkata “iya buk” “ aku akan membawa hadiah juara satu di hari bagi rapor besok untuk ibu”.

Mungkin permintaan ibu untuk anakku agar menjadi juara satu terlalu berat untukmu, dan mungkin ibu terlalu memaksakan kehendak terhadapmu. Selama sepekan engkau belajar dengan tekun engakau dengarkan suruhannku. Dan aku melihat ada kesungguhan diwajahmu untuk menjadi juara satu di kelasmu.

Pada malam hari sebelum pembagian rapor, engkau mengatakan bahwa yang akan mengambil rapor harus orang tua masing-masing. “Anakku ketahuilah besok Ibu juga akan membagikan rapor kepada 20 siswa SMP yang ada di sekolah ibu”. Maafkan ibu, Nak”. Ibu tidak bisa memenuhi permintaanmu, kamu harus berbesar hati ibu lebih mementingkan pekerjaan Ibu dari pada kepentingan anaknya. Dari ruangan belakang terdengar suara Ayah menimpali “biar ayah yang mengambil rapormu besok” mendengar suara ayah, wajahmu begitu sumringah.

Saat hari pembagian rapor tiba, hati ibu selalu teringat kepadamu, bagaimanakah hasil belajarmu selama enam bulan ini? Tak berapa lama kemudian hp ibu berderingnya Ibu mengangkat ternyata suaramu di sana “Hallo Ibu, Afwan mendapat peringkat satu di kelas, terima kasih ibu atas doamu”. Alhamdulillah anakku berhasil mendapatkan juara satu. Akupun bersyukur kepada Allah karena telah memberikan karunia anak yang cerdas kepada kami berdua.

 

Ditulis oleh: Siti Suhelni,S.Pd.

(Diambil dari pengalaman pribadi, ditulis sebagai tugas mandiri dalam Pelatihan Penguatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks Sekabupaten Pasaman Barat 21-23 Desember 2015.)

      Bagikan artikel ini  

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang luar biasa Bund, penuh perjuangan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

15 Dec
Balas

Terima kasih, bunda. Baru belajar menulis, bun. Mohon krisannya.

15 Dec
Balas



search

New Post