Siti Suhelni

Kelahiran Medan generasi tahun 80'an merupakan sulung dari tiga bersaudara. Menjadi guru merupakan cita-cita sejak SMP. Dan Alhamdulillah dengan segala pu...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pindah Sekolah dengan Harapan Baru

Februari 1999

Aku masih ingat masa itu masa pemerintahan sedang bergejolak setelah terjadinya reformasi. Saat itu aku kelas dua di catur wulan ketiga. Dengan tekad sekuat baja ku ayunkan sepeda Bapak menuju ke SMA. Aku memberanikan diri untuk mendaftarkan diri ku agar bisa bersekolah di SMUN 1 Kinali, dengan berbekal surat pindah yang ku bawa. Aku bertemu dengan wakil kepala sekolah. Beliau menerima permohonan pindah ku dengan syarat membawa bangku baru karena sekolah tidak punya bangku katanya. Dengan berbekal uang tabungan yang ada aku memesan sepasang meja dan kursi semasa itu berharga delapan puluh ribu rupiah.

Selama empat bulan telah ku lalui bersekolah di sini. Tibalah saatnya pembagian rapor kenaikan kelas tiga. Ibu wali kelas berpesan agar yang mengambil rapor besok adalah orang tua wali murid. Dengan berbonceng sepeda bersama Bapak aku sampai di sekolah. Saat pengumuman juara kelas tanpa diduga aku mendapat juara tiga dan berhasil masuk ke jurusan IPA. Sungguh rasa syukur yang tak berhingga di tengah keterbatasan ekonomi aku tetap diberi semangat oleh Allah untuk tetap bersekolah. Yang mana orang-orang seusiaku yang berada di kampung perantauan ini banyak yang tidak bersekolah ada yang bekerja di PT Perkebunan sawit dan ada pula yang sudah mengendong anak.

Namun tekad ku tetap membara aku akan tetap bersekolah walau pun bagaimana caranya. Seperti sudah pernah ku lalui sedari esde tidak punya uang jajan ke sekolah sudah merupakan hal biasa. Menjual kripik ubi balado yang ku buat sendiri walau terkadang ada yang gosong sering ku lakukan. Pergi ke Perpustakaan untuk mengisi waktu istirahat sudah menjadi kegemaran. Memakai baju bekas dari pemberian kakak ku yang di Simpang Empat tidak akan membuat ku malu. Mengenakan sepatu yang sudah sobek dan kaus kaki yang sudah melorot lalu di ikat dengan karet gelang sudah menjadi pakaian diri. Di saat teman-teman yang lain memakai parfum di bajunya sedangkan kaki ku tak pernah bersentuhan dengan yang namanya “hand body” hanya sisa minyak kemiri yang ku usapkan ke kaki yang bersisik ini. Merasa dikucilkan dan direndahkan oleh beberapa teman yang tidak selevel itu lumrah saja terjadi. Sehingga aku hanya berteman dengan orang yang senasib dan sepenanggungan dengan ku.

Pernah suatu hari Ibu wali kelas menawarkan formulis PMDK ke UNP kepada saya formulir itu seharga enam puluh ribu. Namun apalah daya uang tak ada mungkin aku harus mengubur dalam-dalam keinginan untuk dapat kuliah. Mengikuti try out UMPTN adalah sebagai coba-coba saja kala itu.

Akhirnya aku bisa menamatkan SMU dengan NEM urutan nomor empat di lokal ku. Walau dengan cucuran keringat setiap hari aku berangkat ke sekolah bersamaan dengan kepergian Bapak dan Ibu yang bekerja sebagai buruh di PT Perkebunan sawit, dengan mengayuh sepeda bersama adik ku yang masih SMP di kala itu. Kami saling bergantian mengayuh sepeda dengan menempuh jarak lebih kurang enam kilometer sampai simpang jalan besar. Setelah itu aku menaiki angkutan desa dengan berongkoskan dua ratus lima puluh rupiah. Perjuangan ini masih panjang aku sudah bertekad walaupun aku perempuan aku tidak mau dianggap lemah aku harus punya penghasilan di masa depan agar aku tidak bergantung kepada orang lain dan mempunyai kemandirian dalam ekonomi. Setiap doa yang ku panjatkan sehabis melaksanakan salat yaitu: “Ya, Allah berikan kepada ku pekerjaan yang layak dan halal untuk ku.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah kereeen bun..memoarnya...inspiring..salam literasi

11 Oct
Balas



search

New Post