SITI SULAENI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Dahsyatnya Kata-kata
Stop Bulliying

Dahsyatnya Kata-kata

Dahsyatnya Kata-Kata

Sebuah ucapan yang keluar dari mulut kita bisa menjadi motivasi yang luar biasa bagi orang lain, tapi bisa juga menjadi penyebab seseorangn menjadi down, atau justru mematikan karakternya karena merasa dihakimi atau direndahkan. Mulut mu harimau mu itu merupakan ungkapan yang pas digunakan untuk membuat kita lebih hati-hati berkata-kata. Apalagi yang terkait dengan perasaan orang lain, kata-kata kita sungguh sangat berharga. Bahkan dalam agama sudah ada tuntunan tentang adab berkata-kata, Sabda Rasulullah SAW : “ Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah baik atau diam,”.

Terkhusus bagi seorang guru ucapan kita sungguh sangat berpengaruh bagi anak-anak didik kita. Bahkan apa yang kita ucapkan bisa menjadi motivasi yang ia ingat sepanjang hidupnya. Demikian juga reinforcement, atau penguatan kita, baik melalui kata-kata ( verbal ) atau non verbal yang itu sangat berati bagi mereka. Hal sederhana yang kita lakukan misalnya dengan menepuk pundak, mengacungkan jempol kita, atau menunjukkan wajah penuh semangat pun bisa membuat anak-anak menjadi termotivasi.

Sungguh peran kita sebagai orang tua maupun guru dalam membentuk karakter anak-anak untuk menjadi luar biasa itu sangatlah penting. Bahkan memilihkan lingkungan dan juga teman terbaik bagi anak-anak itu juga bagian terpenting dari pengasuhan positif bagi mereka. Karena lingkungan dan teman sebaya sangatlah memberi warna bagi tumbuh kembang anak-anak, baik secara fisik maupun psikhis. Secara fisik mungkin akan mempengaruhinya dalam setiap aktifitasnya, dan secara psikhis pasti itu sangat mempengaruhi mental spiritual dan karakternya.

Hal yang sangat rentan terjadi bagi anak-anak dan berpotensi dilakukan oleh orang tua, guru, orang-orang terdekat, aatau oleh teman sebaya adalah bullying. Yang bisa berupa kata-kata (verbal), baik secara langsung atau pun tidak langsung misal melalui media sosial. Bisa juga berupa sindiran, mengolok-olok, menyorak i, menghina, mengancam, atau yang berkaitan dengan fisik misalnya mendorong, memukul dan sebagainya.

Ada sebuah pengalaman yang ini mungkin bisa menjadi perhatian bersama, terkait dengan kesehatan mental anak karena pengaruh bullying. Seorang anak yang awalnya sangat antusias belajar dan sangat bergembira dengan lingkungan yang baru, teman baru, guru baru, tiba-tiba menjadi sangat murung dan mungkin hampir depresi. Dia menjadi sangat sensitive, murung, tiba-tiba menangis, bahkan menjadi sangat temperamental.

Masih terbayang saat dia bercerita tentang teman barunya, dengan wajah berbinar dia ungkapkan bahagianya. Bagaimana dia memuji teman-temannya dan menemukan dunianya begitu indah meskipun banyak hal baru yang baginya tidak mudah dilakukan. Misalnya saja harus tidur pukul 23.00 malam, karena tugas yang begitu banyak, atau bangun di pukul 04.00 dan berdesakan antre kamar mandi dan sebagainya. Tetapi dia begitu sangat menikmati hari-hari bersama teman barunya. Hingga suatu hari dia tiba-tiba menjadi anak yang cengeng, sensitive, dan mudah tersinggung.

Sebagai orang tua kita harus peka terhadap perubahan yang terjadi pada anak-anak, dan bila kita tidak bisa melakukan penanganan yang serius kepada anak-anak yang dengan gejala perubahan tertentu, kita bisa meminta kepada psikholog. Itu juga yang akhirnya kami lakukan, dan akhirnya dari psikholog kita mendapatkan keterangan bahwa anak tersebut terkena bullying dari teman sebayanya. Sebenarnya hanya kata-kata yang di tujukan kepada anak tersebut, yang lebih cenderung ke mengolok-olok. Tapi dampaknya ternyata luar biasa bagi anak.

Bahkan dia sempat memilih mati daripada harus melanjutkan sekolah bersama teman-temannya tersebut. Untunglah kesigapan dan kepekaan orang tua dan juga bantuan dari semua pihak baik dari guru, saudara, teman, sangatlah membantu memulihkan kondisi psikhisnya, juga dari psikholog yang menanganinya.

Kesadaran dan kehati-hatian kita sangatlah diperlukan dalam hal ini, betapa dahsyatnya kata-kata yang keluar dari mulut kita. Dan juga kita sangat perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya perundungan, bullying, dan sejenisnya. Pendampingan dan perhatian dan juga kasih sayang kepada anak-anak wajib kita upayakan, dan di 77 tahun Indonesia Merdeka kita bebaskan anak-anak dari perundungan juga bullying.

Siti Sulaeni, Lahir di Ambarawa, 27 Juni 1971, Kepala TK Arrohman dan Pendiri TK Assalam Apac Inti Corpora, Aktif di berbagai organisasi PAUD, motivator di berbagai sekolah, dan kegiatan parenting, FB Siti Sulaeni, atau di email [email protected], no hp 08174164824

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post