Siti Umaroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ternyata Aku lebih beruntung

Kemarin sepulang dari gerak jalan dalam rangka HUT RI di GOR,akumampir membelu martabak di daerah dekat rumahku. Martabak adalah salah satu makanan kesukaan 'Mas boy', putra bungsuku. Sekarang aku hanya tinggal berdua di rumah,suamiku sudah dipanggil Allah setahun yang lalu. Putra sulungku masih menyelesaikan kuliahnya di Jakarta dan jarang pulang,3 bulan sekali. Meski begitu kami saling menelpon setiap hari.

Oh ya,ku lanjutkan ceritaku yang bertemu temanku tadi ya...

Beliau adalah teman SMA ku,sama-sama berprofesi sebagai guru SMP di kotaku. Kami ngobrol ngalor ngidul,mulai masalah nostalgia SMA, dan masalah sekolah."Oh ya Bu,putranya berapa,yang sulung kelas berapa?" tanyaku pada beliau. "Aku masih kecil-kecil bu karena aku nikahnya telat dan dikaruniai anak juga agak lama.Yang besar kelas 6 SD dan adiknya kls 2,jenengan dah kuliah ya putranya?" tanya beliau. "Ya bu,semester 5 dan kls XI,cowok semua. Tukang martabak memberikan pesanan beliau yang sudah jadi. " Suami juga guru Bu?"tanyaku selanjutnya.Iya Bu,di SMK.Tapi....sudah meninggal 5 tahun yang lalu" jawab beliau dengan suara lemah,seakan masih mengenang saat beliau ditinggalkan. "Innalillah...maaf Bu,saya tidak tahu,ternyata kita sama bu," kataku sambil menggenggam tangan beliau erat."Oh ya to Bu,kapan?" tanya beliau selanjutnya. "Setahun ini Bu," begitu jawabku. "Ini Bu martabaknya," suara penjual martabak memecah keharuan kamu. Kuambil uang dari tasku dan membayar martabak tadi."Mampir yuk Bu,rumahku dekat kok",kuajak beliau mampir. "Makasih Bu,maaf,ini anak-anak sudah menunggu di rumah," pamitnya."Baiklah Bu kita saling mendoakan semoga kita kuat menjalani takdir kita ini,anak-anak menjadi anak-anak yang sholeh sholikah,aamiin,hati-hati Ya Bu," kataku sambil memeluk beliau.

Sore itu kutahu,teman SMA ku yang sudah sendiri ternyata cukup banyak. Begitulah hidup,ada pasangan yang bisa berdua sampai usia kakek nenek,ada yang hanya hidup bersama selama 2 tahun,9 tahun seperti temanku tadi. Aku 21 tahun bersama,anak-anakku sudah cukup besar. Aku lebih beruntung dari temanku tadi. Kita ambil hikmah positifnya saja,agar kita tetap selalu bersyukur atas apa yang ditakdirkan oleh Nya.Pelajaran baru lagi bagiku di saat senja mulai muncul di ufuk barat.

Rinduku pada ayah

16Agustus'17

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih bu Rini,tinggal di mana ibu?

16 Aug
Balas

Kebumen bu..

16 Aug

Subhanallah....salam kenal bu...

16 Aug
Balas



search

New Post