Siti Umaroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Titip Rindu Buat Ayah

Jumat pagi aku membaca WA dg kaget,teman seperjuangan suamiku melawan Leukimia dipanggil Allah. Badanku lemas sekali,kondisi dan hasil laborat beliau berdua sama persis.Trombosit tinggal 1dari angka normal 150. Kuperhatikan pendarahan sudah sampai ke mata,sebelumnya lewat gusi. Wajah beliau biru dan bengkak.Ya Allah aku tak tega melihatnya.Semalam beliau demam tinggi. Malam itu si bungsu baru akan kembali dari Jakarta.

Sabtu pagi suamiku minta pulang ,diijinkan atau tidak,tetap minta pulang. Tentu saja Dokter tidak mengijinkan karena kondisi beliau sangat buruk. Karena beliau bersikeras maka akhirnya kami diijinkan pulang dengan menandatangani surat pulang paksa.Dalam hati aku ingin suamiku tetap dirawat di rumah sakit,tapi aku ingin mengikuti keinginannya.

Selesai berkemas-kemas,tiba-tiba kondisi suamiku drop lagi,nafasnya sesak.Aku memanggil perawat.Mereka segera memasang oksigen dan alat-alat pemantau tensi,denyut nadi dan beberapa lainnya.Aku segera menelpon saudaraku,tak sadar aku menelpon dengan menangis. Suamiku melihatku dan bucara"Bu,kamu kenapa,aku gak apa-apa kok".Akhirnya suamiku tidak jadi minta pulang.

Alhamdulillah,kondisinya kembali tenang.Sore hari saudara-saudaraku datang.Suamiku masih bisa berkomunikasi meski dengan sedikit terbata. Tengah malam anak kami tiba di ruangan kamar.Ia kaget melihat kondisi ayahnya.Segera dia memeluk ayahnya. Suamiku mdmeluknya erat seolah tak mau berpisah. Beliau berpesan banyak pada anak sulungnya.

Ahad pagi aku sholat dhuha di ruang sholat tidak di kamar,karena ada kakak dan adik iparku yang menjaga suamiku.Anak kami juga..Dalam sholatku aku menangis tak henti-hentinya.Aku menangis sambil tetap mengucap bacaan-bacaan sholatku.Doaku setelah itu "Ya Allah,Saya sudah tak kuasa berfikir harus bagaimana lagi usahaku,semua telah kulakukan,hanya kehendakMu yang bisa menyembuhkannya. Jika Engkau berkehendak memanggil beliau,kami ikhlas menerimanya,kami tak tega melihat beliau dengan kondisinya.

Dokter meminta perawat untuk menambah /mentransfusikan 8 kantong trombosit.Aku sendiri yang menggantikan kantong per kantong.Beliau mengeluh kedinginan. Kuraba badan,kaki dan tangannya memang dingin.

Sore hari masih kulap badannya untuk membersihkan. Kuganti juga bajunya.Minum susu pun habis segelas. Selepas maghrib suamiku mulai sesak nafas lagi.Kupanggil perawat dan kembali mereka mengaktifkan alat-alat pemantau. Dokter datang dan memeriksa beliau. Lalu beliau meminta aku dan anakku menghadap beluau di ruang dokter. " Ibu,ini Bapak kondisinya kurang bagus,jika nanti terjadi hal buruk mohon Ibu dan keluarga ikhlas menerimanya".Begitu yang beliau sampaikan."Iya Dok,kami sudah gak tega melihat kondisi Bapak"jawabku sambil kembali ke kamar.

Kubaca Surat Yasin dan menuntun beliau untuk membaca kalimat tauhid,Laaillaahaillallah.Kugenggam tangan beliau erat. Kuperhatikan wajah beliau seolah tak mau berpisah dengan kami."Pak,kamu ikhlas jika Bapak harus meninggalkan kami"kataku,meski hatiku tak rela.Namun aku lebih memilih mengikhlaskan beliau karena aku sungguh tak tega.

Detik demi detik kupwrhatikan perubahan wajah beliau. Di sekitar hidung beliau berubah pucat.Kaki dan tangan beliau dingin. Pelan-pelan beliau melepas nafas terakhirnya.Dan genggaman beliau pun lepas. Kami pun tak bisa menahan tangis dan derai air mata.Si Sulungpun menangis di pangkuanku.Ku bisikkan kata-kata semangat untuknya. Inshaallah kita bisa menghadapinya bersama Nak. Selamat jalan ayah...inshaallah kita akan dipertemukan kembali di surga,aamiin.

13August2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Orang baik akan berakhir baik dan d tempatkan yg terbaik, ayah Dul pasti sedang bahagia disisi-Nya

13 Aug
Balas

Aamiin ya Rob,tq Lek

13 Aug

Bu um semangat

13 Aug
Balas

Bu um semangat

13 Aug
Balas

Bu um semangat

13 Aug
Balas

Bu um semangat

13 Aug
Balas

Ok mb Lina,ini hanya agar kisah ini terekam,hari ini tgl 13 kam?tq y

13 Aug

Aku ikut merinding bacanya...semoga bu um tetap tegar dan semangat....amin3x

13 Aug
Balas

Aamiin,tq pak doanya

13 Aug



search

New Post