#TantanganGurusiana

#HariKe-15

Dari teman saya belajar, bahwa jika permasalahan di dalam rumah tangga kita hanya sekedar masalah ekonomi maka bertahanlah, bersabar, dan doakan suami agar mendapatkan pekerjaan yang layak.

Teman saya menikah dengan seorang lelaki melalui perjodohan tanpa pacaran. Keduanya belum mengenal satu sama lain secara baik. Terutama masalah perekonomian suami.

Awal pernikahan ada rasa kecewa di hati teman saya, karena perekonomian suami tak seperti yang dia bayangkan sebelumnya. Setelah menikah baru dia mengetahui bahwa ternyata suaminya lebih miskin dibandingkan dirinya. Namun karena sudah terlanjur menikah dia pun bertahan.

Setelah beberapa bulan ikut suami ke kampung halaman dan menetap di sana, teman saya merasa tidak kerasan. Tentu saja kekurangan ekonomi yang menjadi masalah. Karena si suami hanya berjualan di warung kecil miliknya. Untungnya sangat sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya si istri mengajak suami untuk tinggal di kampung si istri dan berjuang di sana.

Di kampung istri, si suami pun tak bisa beradaptasi dan mencari nafkah. Dia hanya bisa berjualan sama seperti di kampungnya.

Orang tua dan keluarga si istri mulai mempermasalahkan. Si suami selalu menjadi buah bibir keluarga teman saya. Bahkan tak segan-segan untuk menyuruh teman saya untuk meminta cerai. Ibunya pun menyuruhnya bercerai karena suami tak bisa mencari nafkah ekonomi.

Namun teman saya terus bertahan, walaupun hati merasa sangat tersudut oleh keluarga. Tujuh tahun bertahan dalam kesusahan, cemoohan keluarga, dan suami yang pengangguran.

Alhamdulillah, sekarang suami sudah mendapatkan pekerjaan di kota dan selalu mengiriminya uang. Rumah tangganya pun terlihat semakin romantis.

_____

Rancapinang, 18 Februari 2021