Makanan pedas adalah kesukaan saya, sehingga hampir semua yang menjadi makanan kesukaaan adalah makanan yang rasanya pedas. Tentunya yang paling utama adalah sambal goreng buatan ibu tercinta, campuran berbagai jenis lauk yang beragam seperti; tempe,tahu,kentang,ati ampela ditambah dengan irisan cabe merah dan cabe hijau yang di iris kasar membuat nikmat makanan ini sangat sempurna.

Sambal Goreng itu kami namakan sambal goreng satu atap karena saat itu rumah adalah tempat kami berkumpul bersama,walau sekarang tidak bisa merasakan sambal goreng satu atap di kondisi yang sama tetapi rasa makanan ini tidak pernah hilang dilidah sampai sekarang.

Kombinasi saat penyajian dengan nasi hangat dan perkedel kentang membuat perut yang masih kenyang akan menjadi lapar lagi,ditambah dengan kehangatan keluarga yang membuat suasana makan menjadi seperti di restoran bintang lima. Sekarang pertanyaannya ,Kapan bisa ku rasakan sambal goreng satu atap lagi?

Walau ada yang sama dengan bentuk sambal goreng itu di restoran mahal dan rumah makan terkenal sekalipun tentu rasa duanya tak akan pernah ada yang mampu membuat rasa yang sama dengan satu atap. Karena makanan ini bukan soal mahal dan terkenalnya tetapi soal kenangan yang ada didalamnya.

Karena tidak akan pernah merasakan makanan ini lagi,tapi setiap momen memakan makanan ini menjadi obat rindu untuk bertemu pada mereka yang telah tiada dan pada rumah yang dulu pernah ada. Pedas rasanya memang tapi manis gula merah,dan asam dari asam jawa membuat ingatan ini pada keluarga satu atap.

Jadi, kalau sekarang ada sambal goreng tersaji di rumah dengan campuran isi yang sama seperti sambal goreng satu atap punya, tentu aku tak langsung memakannya tapi kuingat kenangan rumah tua yang jarak terlihat dan dikunjungi di ujung desa tempat duludilahirkan dibesarkan,karena makanan ini bukan soal rasa tapi juga menghadirkan betapa besarnya jiwa orang tua yang bekerja keras penuh cinta berbuat terbaik untuk anak anak tercintanya.