Siti Yuhanah

Saya adalah guru di SMA N 1 Jasinga,mengajar dari tahun 1998 sampai dengan sekarang. Saya lulusan dari IKIP Yogyakarta Jurusan Pendidikan Kimia S-1 dan lulus ta...

Selengkapnya
Navigasi Web

Perempuan Itu Sangat Kuat

Perempuan itu begitu Kuat

Perempuan itu jangan di lihat dari kelemahan dan kecengengannya karena sering keluar air mata. Perempuan mudah menangis di saat hatinya sedih, terharu, terluka bahkan bahagia. Beda dengan laki-laki di saat sedihpun bisa menyimpan perasaannya,seperti almarhum bapak saya, semasa hidup beliau saya tak pernah melihat beliau menangis. Yang di perlihatkan hanya ketegaran, kesabaran, kekuatan dan pengayoman buat keluarga. Seberat apapun masalah di keluarga tak pernah di perlihatkan kelemahan di depan anak-anaknya. Pernah ada basah sedikit di pelupuk mata beliau hanya jika melihat anak-anaknya sakit. Beda dengan ibu saya, hanya karena sakit gigi saja, bisa menangis, mengaduh, dan teriak-teriak minta di carikan obat. Dan saat itu, anak-anaknya yang masih kecil-kecil bingung harus berbuat apa, di ambilkan pasta gigi, ibu masih menangis, di ambilkan air garam ibu masih merintih-rintih.

Perempuan itu kuat dan serba bisa. Mau buktinya?

Perempuan itu bisa mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Perempuan bisa memasak sambil mencuci piring, mencuci baju, bahkan menyuapi anak-anaknya. Yang belum tentu laki-laki bisa melakukannya.

Next, kenapa saya katakan perempuan itu sangat kuat? Saya mengambil pembelajaran hari kemarin, hari Sabtu tanggal 21 Juli 2018 , pertemuan dengan teman perempuan saya. Di tempat pengambilan obat. Saya mengambilkan obat buat anak saya setelah berobat dari poli THT dan teman saya mengambilkan obat buat anak keduanya yang sedang di rawat di RS tersebut. Sudah 8 hari anaknya di rawat. Kami ngobrol banyak. Setelah beres, kami menuju ruang perawatan di lantai atas.

Sampai di ruang perawatan, ya Allah apa yang kulihat jauh dari dugaan saya. Ini memang kali kedua pertemuan kami di RS, pertemuan pertama kami, saya lagi antri di poli gigi dan teman saya lagi antri di poli anak. Anaknya memang berkebutuhan khusus, tapi saat itu masih baik-baik saja. Tapi kemarin, anak teman saya

Kondisi fisiknya hanya tinggal tulang berbalut kulit dengan napas yang tersengal-sengal. Umur 12 tahun dengan berat badan hanya 20 kilogram. Baru beberapa menit di situ perawat sudah datang, jadwal pengambilan darah. Satu kali di ambil dari bagian tangan, hanya terambil sedikit. Akhirnya mengambil dari bagian kaki, kali ketiga baru terambil agak banyak. Saya tidak tega melihatnya, dan tidak berani buat melihat, hanya mendengar tangisan anak teman saya.Yang salut dari teman saya, tak ada raut khawatir apalagi keluar air mata. Anak kedua saya malah yang terisak sambil berbisik "aku ga tega melihatnya ma, dan aku yakin mama ga bakal sekuat teman mama, baru menghadapi si dede sakit panas tinggi saja sudah panik dan nangis"

Setelah memberikan obat, teman saya menggantikan pampers dan pakaian buat anaknya sambil ngomong " suami saya ga bisa melakukan ini semua, kalau nungguin ya hanya sekedar nungguin katanya ga bisa" Nah ini yang ingin saya jadikan catatan juga, di balik katanya tenaga perempuan lebih lemah daripada laki-laki tapi Allah kasih kekuatan dan kesehatan selalu buat teman saya hingga walau suaminya ga bisa menggantikan buat urusan yang seperti itu, yang seharusnya suami juga bisa melakukannya apalagi di saat anak sedang sakit.

Saya hanya bisa mendoakan buat keduanya, semoga anak teman saya cepat sehat dan teman saya tetap di berikan kesehatan dan kekuatan. Akhirnya saya dan anak saya berpamitan karena saya juga meninggalkan si bungsu di rumah hanya di temani oleh temannya. Agak Khawatir jadi ingin cepat pulang.

Itu hanya satu contoh saja betapa kuat nya perempuan. Banyak juga contoh perempuan yang jadi tulang punggung keluarganya karena suaminya sakit atau bahkan suaminya yang tidak bekerja dengan bekerja jadi tukang ojek, penggali pasir, tukang kebersihan, kuli pikul di pasar yang seharusnya tenaga kasar itu hanya bisa dilakukan oleh laki-laki ternyata perempuan itu juga bisa melakukannya.

Jadi masih ragukah dengan kekuatan perempuan? Makanya tadi pagi ,punya kompor gas baru, beli kemarin di pasar, bingung bagaimana cara memasangnya.Tadinya mau minta tolong tetangga sebelah tapi keburu pergi ngojek beliaunya. Akhirnya merangkai sendiri, melepas selang dari kompor lama dan memasang selang ke kompor baru hanya mengandalkan sebuah tang dan sedikit tenaga. Alhamdulillah beres hanya dengan butuh waktu beberapa menit. InshaAllah akan ada kemudahan di balik kelemahan perempuan dan kesulitan suatu masalah, asalkan kita mau berusaha mencoba dan tidak kenal putus asa. Live must go on, semangat buat perempuan -perempuan Indonesia. Dan buat yang sedang sakit semoga di tetap di berikan kesabaran, kekuatan dan keikhlasan, inshaallah Allah akan memberikan kesembuhan, yakinlah...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post