Sitti Fatimah Muin S.Pd. M.Pd

TTL, Soppeng, 10 Desember 1968, mengajar di SMP Muhammadiyah Pinrang, Organisasi 'Aisyiyah, Menikah dengan Rusydi Rauf (Alm) Anak -anak Nur Alfiah Irfayanti, Nu...

Selengkapnya
Navigasi Web

SYAWAL MERINDU

Bismillahirrahim

Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

SYAWAL MERINDU

Oleh : Reni Fatimah

Ba'da salat Jum'at, masih dengan suasana lebaran, kami bersilaturrahim ke rumah keluarga ayah 7N. Tiga bocah dengan beragam tanya tanda penasaran. Ada saja pertanyaan yang mengundang tawa Uncle dan Aunty. Keberadaan alam yang asri, dan pemandangan yang masih terjaga, sesuatu yang sangat dirindukan. Maka tidak heran, teriakan takjub sering terdengar, dan tidak lupa mengambil rekaman foto atau video.

Mobil melaju melintas ke arah barat. "Nah...ini sekolah Neney masa kecil dulu..."aku menunjuk sekolah yang berada di sisi jalan. "Masya Allah..."pujiku dalam hati. Sekolahku yang dulu, sudah berubah, hanya nama SD 24 Lapajung menjadi penanda. Enam tahun berproses, menciptakan segunung kenangan. Istilah libur panjang yang benar-benar panjang waktunya, sampai sebulan, memantik rasa cemburu pada saat ini. Satu yang tidak terlupakan, aku pernah mewakili sekolahku, mengikuti lomba mengarang. Kata guruku, selain ceritaku yang menarik, tulisanku juga sangat indah. "Alfatiha untuk semua guruku, semoga ilmu dan adab yang diajarkan, menjadi amal jariyah di sisi-Nya. Eh, satu lagi ...aku masih terus terhubung dengan temanku, di grup alumni sekolahku.

Aku dengan pikiranku, bersama cerita masa kecilku, terus melaju, melintasi jalan berkelok, menurun, dan menanjak. Hingga akhirnya, berhenti di depan rumah panggung. "Cek dulu...benar ini rumahnya" pangling dengan perubahan bangunan rumah. Fiah memilih turun untuk bertanya. Seorang perempuan, seumuran Uul, menampakkan wajahnya dari kolong rumah. Aku menajamkan pandanganku, untuk mengenali. Harus kuakui nasihat orang tua, bersilaturrahim itu penting, untuk mengakrabkan persaudaraan. Terbukti tante muda dan ponakan, tidak saling mengenal. "Lucu bukan, tuan rumah dan tamu, saling menatap, dan tersadar setelah sang tamu menyebut nama ayahnya sendiri, barulah tuan rumah mengenali.

Kami diterima dengan bahagia, oleh Etta, adik dari ibu mertuaku. Aku mulai mengenalkan 7N, dari yang pertama sampai ketujuh, anak mantu bersama ketiga cucuku. Butuh energi juga, saat muncul pertanyaan, di mana sekolah, kuliah, atau kerjanya di mana. Sangat dimaklumi, kalau berlembar-lembar pertanyaan yang menumpuk, dari hasil REPELITA ( Rencana Pertemuan Lima Tahun).

Ternyata, Syawal menjadi cawan pelarut rindu.

Pinrang, 17 April 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post