Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu Alaikum awarohmatullahi Wabarokatuh

10 HARI MENEBAR CINTA

Oleh : Reni Fatimah

Dreet ... dreet ... dreet ...

Notifikasi di Whatshaap.

Kutatap layar HP, sembari memasang kacamata. "Ini nomor baru ?"pikirku, masih membaca SMS. Ternyata informasi tentang Muballigh Hijrah. "Boleh adek, kirim ToR, In Syaa Allah kami akan bahas di rapat" kuketik SMS. Awal perkenalan dengan ketua tim program.

Ini program unggulan, lebih awal dikenalkan pimpinan, saat pertemuan di tingkat Wilayah. Tiga puluh satu santri dari Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin 'Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan, dengan program Muballigh Hijrah. Dari informasi ToR, santri kelas XI ini akan melakukan beberapa kegiatan dakwah dan sosial kemasyarakatan.

Masih dengan berbalas SMS, "Tabe adek, sasaran, ada di tiga titik ...kota, pegunungan, pesisir" aku mengetik.

"In Syaa Allah dek, Pinrang siap" balas SMS. Sejak itu, kami bersiap-siap sebagai penerima program. Kami mulai berkabar ke PC. 'Aisyiyah Loka dan Jampue, dan lanjut berkunjung bersama tim dari Ummul.

Apa kabar 31 santri berkemajuan ? Aku, tersenyum bahagia di saat mereka hadir di Pinrang, akhir Rajab.

Sore itu, 13 santri tetap di kota, dan masing-masing 9 di dua Cabang luar kota. " Yang mau ke Loka, tambah makannya nak" mengingatkan kalau perjalanan jauh.

Loka, cabang luar kota di kecamatan Batulappa. Harus siap dengan kondisi jalan berbukit. Bagiku, itu sudah biasa. Ada kekhawatiran pada mereka yang terbiasa hidup di kota. Namun, tetap berharap, kalau mereka siap dengan segala kondisi yang ada. Dan bersyukur, mereka tetap didampingi dari pihak pondok.

Tetiba Ramadhanku tahun ini lain, dan berbeda dari Ramadhan tahun lalu. Biasanya akan berkabar ke Fiah, putri sulungku. Sepakat di mana mau sahur pertama, walau kutahu, ujung-ujungnya, aku yang harus merapat ke Makassar. "Mama ... puasa pertama di Pinrang nak"

jelasku. Celoteh tiga cucuku, terdengar riuh.

Dari asrama Abs Pinrang , aku memantau perjalanan kisah 31 santri di tiga titik. Bersama sahabat 'Aisyiyah saling berkabar, untuk membersamai kegiatan mereka setiap hari. Ada saatnya, aku tersenyum, tertawa, dan sekali-kali rasa kasihan mendengar kisahnya. Bersama sahabat, mencari solusi terbaik, terkadang harus adu pendapat, memastikan satu kata untuk yang terbaik.

10 hari menebar cinta, oleh santri-santri berkemajuan, mengisah di tengah hiruk pikuknya kota, dinginnya air pegunungan, derunya ombak di laut, harus berakhir. Jujur, melepas mereka sungguh berat. "Ayo ...foto nak" akhirnya, kami harus berpisah. "Nak Qila ...WA grup tetap aktif ...ya" mengingatkan, kalau setelah ini, kisah 10 hari menebar cinta, siap dituliskan. In Syaa Allah, akan menjadi buku Antologi santri Muballigh Hijrah angkatan pertama.

"Siap menulis !!! " tantang putri-putri sholeha. "Selamat tiba di rumah, salam untuk Ayah, Ibu ..." bus pariwisata melaju perlahan.

Malam ini, aku masih dengan kisah mereka,....kutatap foto-foto yang tersimpan di galeri. Kulihat Whatshaap, mengeja nama-nama calon penulis.

Fissilmi, S ; Siti Anisa Indah Musbah ; Zuhrah Ummu Kaltzum ; Khuzaimah Nayla Nurwatia ; Farizah Audiya Farahdita ; Astri Meylani Rustam ; Aulia Khairunnisa ; Hafizah Azzahrah ; Naura Najwa Zawiyah ; Mirnawati ; Muthia Az-Zahra ; Mahrifatul Khaira ; Dzikra Nailah Putri AR ; Aulia Anisyah KN ; Andi Aqila Mumtaz Mahal ; Berlian Ahmad ; Nur Ainun Istiqamah ; Waedah Nur Azizah ; Raihanah Syahda Raniah ; Raina Ayu Wolbina Rahim ; Gian Ika Pinta ; Ananda Meylani Salsabila ; Andi Nur Aziza ; Zaskia Maharani Ishak ; Siti Munazirah Makkawaru Mattayang ; Rabiatul Adawiyah

Najwa Zahra Salzabila ; Nur Dalila Fiqri ; Aqiilah Muqaddimah Mirzan ; Aqila Naziva Arman ; Ratu Azzahra Munawwarah.

SELAMAT Nak ... ❤️❤️❤️

Pinrang, 29 Maret 2024

AisyiyahSulsel

Aisyiyah Pinrang

Rsu Aisyiyah Pinrang

Panti Khadijah