Hamidah Ummu Alwan

Assalamua'alaikum teman-teman... Menoreh asa bergabung di gurusiana, agar dapat memberi dan menerima informasi untuk memperkaya pengetahuan, mengembangkan pote...

Selengkapnya
Navigasi Web
Senyummu menembus ruang pikirku

Senyummu menembus ruang pikirku

Pikiranku saat ini kelabu hingga menghitam. Yang dulu berwaran putih berubah karena sesorang menoreh ketidak jujuran akan kepercayaan yang kuberikan. Hilang pupus lenyap [Senyumku tak seindah hari-hari yang lalu. Sumringah yang hadir diraut wajahku adalah palsu hanya untuk menyenangkan orang-orang disekitarku. Entahlah mengapa rasa itu terlalu menghujam dihatiku yang paling dalam hingga senyumpun terasa mahal dan tak ikhlas untuk kusebar. Padahal senyum itu pahala bagi kita sebagai sedekah Pikiran dan senyuman bagaikan aliran listrik. Menghubungkan getaran ke dalam hati menuju otak. Terbentuklah pikiran dan senyuman Pikiran yang mengolah senyum. Entah dia senyum Manis senyum kecut Senyum pahit Pikiranlah yang memantulkan senyum itu. Jika bahagia maka terpatri senyum manis yang ikhlas hingga masuk kehati yang memandang. Bahagia Pikiran galau. Terpancar senyum kecut tanpa rasa. Hambar. Yang menatap pun merasa enggan menyapa senyum kecutmu. Pikiran sumpek. Membiaskan senyum pahit. Karena ada rasa sakit yang tertusuk kepercayaan yang diamanahkan. Pedih Hanya dengan berbaik sangka kita dapat mengukir indahnya pikiran. Bebas lepas bahagia Pikiran yang membuat banyak insan merasakan sakit perih dan pedih. Tapi dengan pikiran juga kita dapat menghancurkan semua rasa itu. Menghadirkan energi positif. Bersyukur akan segala nikmat yang diberikan Illahi Robbi adalah kunci utama untuk membersihkan pikiran ternoda. Alhamdulillah... itu yang akan kuucapkan pada pikiran yang tersenyum. "Mengapa? " karena ku tau betapa berat membuat tersenyum disaat hati gundah. hal yang sangat sulit dilakukan. Hanya hati yang suci tanpa dendam mengikhlaskan segalanya. Hingga terpancar pikiran tersenyum. Harga yang begitu mahal membuat pikiran tersenyum. Karena hanya dengan hati yang terbingkai ikhlas yang dapat memancarkannya.

Senyum karunia tak berbatas dari Sang Maha Segalanya

Walau senyum itu palsu yang terbalut diwajahmu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post