Sitti Rahma

Lahir di Bone, 19 Nopember 1974, Tamat SMA thun 1993 di iSMA Neg 2 Watampone, kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, UNHA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Adaptasi Peserta Dididk Baru

Adaptasi Peserta Dididk Baru

Adaptasi Peserta didik Baru

Ada kalanya kejenuhan itu timbul dari rutinitas yang tidak ada ujung pangkalnya. Berhadapan dengan kruciil-krucil yang baru mulai beradaptasi membutuhkan perhatian yang cukup dan lengkap detail-detailnya. Walaupun pembelajaran jarak jauh, kadang seorang anak yang betul-betul memperhatikan segala keperluannya untuk aktivitas belajarnya, tidak mampu lagi membedakan suasana belajar di sekolah dan belajar di rumah. Meskipun di rumah, Masih juga dipertanyakan jumlah buku tulis dan sampul warna apa yang dipakai. Kalau mau jujur, pantaslah saya bangga dengan tipe siswa seperti ini, artinya Ia betul-betul perhatian dan focus untuk sekolah. Tapi dari sisi lain, untuk fikiran dewasa, saya menganggap Ia masih lugu, belum mampu membedakan situasi masih terbawa kebiasaannya. Mungkin mereka belum tahu, tujuan guru membedakan warna sampul buku mereka, karena kwatirnya bercampur campur semua buku tugas di atas meja guru yang akhirnya tercecer tugas anak-anak. Selain itu untuk keperluan estetika, mengajarkan anak tentang keindahan dan kerapian. Tapi kalau di rumah sendiri.. tentu warna apapun menjadi haknya memilih, tidak bersampul sedikit pun tidak masalah. Selama ia mengikuti pebelajaran jarak jauh, itu lebih utama.

Rasa menggelitik sendiri , dengan keluguan mereka. Jadwal PJJ di sekolah kami tidak ubuahnya jadwal biasa, mulai jam masuk, jam istirahat, ishoma, dan jam pulang pun tetap berlaku sama. Tidak mengenal perampingan kurikulum, tidak mengenal istilah kelas parallel, masing-masing jadwal mata pelajaran berjalan sebagaimana biasanya.

Ketika jam pelajaran saya usai yang dibatasi jam istirahat, masih ada pula siswa pertanyakan boleh tidaknya makan atau minum?bahkan izin ke toilet??

Apa yang bisa kita tanggapi sikap siswa seperti ini ? sudut pandang saya, menilai anak-anak sepertinya, pertama, masih tegang ikut PJJ, tidak merasa fleksibel. kedua daya nalarnya masih sangat sederhana. Ketiga, ada kemungkinan tingkat kemandiriannya belajar masih rendah, karena belum mampu betul menganalisa situasi yang dihadapi, yakni situasi belajar dirumah sangat berbeda di sekolah, terpaku pada segala instruksi guru saja, bertanya hal-hal yg sepele yang pada dasrnya tidak penting berarti kurang keberanian mengambil keputusan sendiri, masih terus di arahkan dari A sampai Z. Sekarnag ini… masa-masa sulit beradaptasi bagi peserta didik baru, kemandiriannya masih perlu terbimbing. Semoga minggu depan sudah ada perubahan lebih fleksibel untuk dirinya.

# MarikiMenulis

# SatuHariSatuTulisan

#Tantangan Hari Ke-6

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu..semangat...barakallah

22 Jul
Balas

Hahaha... jadi malu.. trimkasih mas Dino. sekedar menggambarkan apa yg aq alami

22 Jul



search

New Post