Sitti Rahma

Lahir di Bone, 19 Nopember 1974, Tamat SMA thun 1993 di iSMA Neg 2 Watampone, kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, UNHA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kangen Ummi

Hampir 7 bulan, aku belum penah mudik, padahal jarak tempat saya dengan kampung masa kecilku hanya berkisat 4 atau 5 jam perjalanan darat. Lebaran puasa kemarin tidak juga mudik, bukan aku tak mau tapi memang tidak bisa. Situasi saat ini sangat membatasi langkah kita, walaupun hanya untuk bertemu ummi di kampung terasa sulit juga. Masa pandemic ini membuat catatan sejarah terunik yang aku alami, jangankan untuk mudik, lebaran idul fitripun di tiadakan. Setiap keluarga shalat ied asing-masing dirumahnnya.

Dulu aku hanya berfikir, ini berlangsung sesaat 2 atau 3 bulan, nyatanya hingga kini terhitung bilangan bulan kelima masih belum bebas juga kemana-mana. Butuh segala persyaratan, yang terasa aneh antara suatu daerah dengan daerah lainnya masing-masing saling memberi pengawasan di perbatasan daerah.

Berbekal keyakinan saja, aku mencoba melangkahkan kaki untuk mengunjungi Ummi , ada rasa kangen yang sulit untuk kutumpahkan hanya lewat smartphone saja. aku ingin mememluk tubuh rentanya yang terbalut usia yang makin menua.

Ketika aku menelpon dan VC, sempat berderai air matanya masih mendengarkan suaraku, dan mengatakan rindu dengan anak bungsunya. Sangat durhaka rasanya diriku jika aku mengabaikannya. Beliau tidak pernah meminta dan membutuhkan apapun dari diriku sejak merelakan aku bersama lelaki yg menjadi imamku. Harapannya hanya sekali-kali aku mengunjunginya. Lima tahun terakhir ini masih mampu untuk bepergian , beliau yang mengunjungiku bila kangen sama cucunya, tapi kini Allah sudah mencabut nikmat sehatnya, tak bisa lagi berbuat apa-apa. Masih sangat kusyukuri, fikiran dan ingatannya tidak berubah hanya fisik yang kian merenta.

Ketika keinginanku untuk mudik saya bicarakan dengan suami, seperti berat rasanya mengizinkan aku, perlu cari informasi dulu sebelum memutuskan tuk mudi, Termasuk waktu-waktu pemeriksaan di perbatasan jalanan,. Hampir semua yang aku dengar , bahwa di perbatasan antar daerah pengawan ketat setiap kendaraan yang masuk dan keluar dari daerah, pemeriksaan total. Kali ini memilih strategi waktu tengah malam, memperkirakan terjadinya pergantian jaga atau shift aku bisa lewat. Hanya berdoa dan Tawakkal sebagai modal nekat tuk mudik, Keyakinanku yang akan menggerakkan nuraniku untuk berangkat, dan keyakinanku pula mengatakan Allah melindungi niat tulus aku mengunjungi Ummi, Insya Allah akan selamat di tempat tujuan dan balik lagi kerumah kami. Amiin

Bismillahi tawakkaltu Lillahi Taala.

# MarikiMenulis

# SatuHariSatuTulisan

#Tantangan Hari Ke-7

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi rindu ibunda juga nih buk..

24 Jul
Balas

iyah bunda.... lama banget rasanya kami terpenjara oleh covid 19 , tak bisa pulang tuk orang tua

31 Jul

Keren buk...menginspirasi

25 Jul
Balas

Alhamdulillah trimakasih , sudah mampir di gubukku bunda

31 Jul



search

New Post