Sejak Maret tahun ini, diberlakukannya pembelajaran online menghampiri ketidakpercayaan jika hal ini berlanjut berbulan-bulan. Bahkan taka ada yang tahu pasti kapan ini berakhir. Aktivitas harian yang bergelut dengan pembelajaran online bagi yang berprofesi sebagai tenaga pendidik dan objek pendidikan yang tak lain adalah siswa, mungkin tak perlu lagi mempertanyakan bagaimana rasanya kejenuhan itu. Apakah kita harus mengeluh??.. apakah kita harus berhenti sambil menunggu keadaan pulih? Jawabnya Tidak. Proses itu harus terus berlanjut apapun rintangannya.

Bagi yang pebisnis cerdas mampu memanfaatkan situasi terpuruk ini untuk meraup keuntungan . Sebutlah sebagai pebisnis online makin melebarkan sayap usaha memperkuat jaringan . Ketika orang-orang tak pernah berhenti akan kebutuhan hidupnya dan disisi lain ruang gerak yang makin terbatas, maka shoping online adalah cara terbijak saat ini.

Bagaimana dengan siswa? Bagaimana dengan profesi guru? Apakah kondisi ini juga mampu termanfaatkan dengan baik? Tentu saja jawabannya iyah bagi yang cerdas memanfaatkan waktu. Banyak aktivitas yang mampu kita lakukan saat ini dibandingkan saat normal dulu. Ketika kondisi normal yang mengharuskan kita stay di sekolah mulai jam 07.15 hingga pukul 16.00. apa yang bisa kita lakukan diluar? Sangatlah terbatas. misalkan untuk ikut saja seminar diluar sana kadang taka da waktu , harus mengajar full, kalaupun tidak bertabrakan jam mengajar, mungkin diperhadapkan waktu dan jarak yang sulit di kondisikan. Begitupula energy atau tenaga kita banyak termanfaatkan dijalan.

Kondisi saat ini masih pandemic , namun hampir setiap hari link webinar, workshop, pelatihan, atau apalah istilahnya berseliweran di jejaring social. Dengan mudah kita ikuti, tetap stay at home tanpa meninggalkan tugas utama kita sebagai tenaga pendidik. Bisa memilih jenis webinar yang tidak terbentur dengan waktu mengajar, mudahnya lagi kadang ada webinar yang dilakukan malam hari sangat menyesuaikan kondisi.

. Lantas bagaimana dengan siswa? Bagaimana cara memanfaatkan kondisi ini untuk memaksimalkan waktunya . Kadang siswa bertanya, Bu sampai kapankah kita belajar online? Rasanya sudah jenuh, bangun pagi-pagi..liat HP ,belum sempat rasanya sarapan sudah ada lagi informasi di grup belajar . Tugas online begitu banyak menyita waktu, lelah sudah mata ini dengan radiasinya. Kapan ini berakhir ?? Seperti tak ada kata yang paling mujarab mampu terucap selain kata sabar dan ikhlas menerima kondisi sekarang. Positif thinking dengan cegah stress untuk meningkatkan immunitas tubuh adalah motivasi yang paling manis dijual Siswa yang cerdas dan berbakat dapat mengasah keterampilan menulis meningkatkan literasinya untuk memperluas wawasannya. Tapi tidak sedikit juga yang memanfatkan waktunya di rumah untuk belajar wirausaha, mulai dari makanan, minuman, yang diolahnya sendiri dengan kualitas yang mampu unuk bersaing dengan professional. Hal ini memberi kesempatan siswa juga menatap masa depan dengan jiwa entrepreneur. Setidaknya mereka punya wawasan dan pengalaman untuk berkarya. Andaikan kondisi normal, yang mengharuskan mereka stay di sekolah juga, rasanya sulit hal ini terwujud , banyak waktu dan energy yang yang terpakai dijalan. Jadi apapun alasannya , tetap kita mensyukuri keadaan pandemic ini , tetap menikmati rutinitas kita sebagai pemeblajar online. Menjaga kesehatan dan patuh pada protocol kesehatan yang di anjurkan pemerintah, taka da yang bisa prediksikan kapan ini akan berakhir.

#MarikiMenulis

#SatuHariSatuTulisan